Pedagang Ternak di Kudus Sambat, Wabah PMK Bikin Harga Sapi dan Kerbau Anjlok

Pasar Hewan Gulang Kudus

Suradi, pedagang kerbau asal Kecamatan Jati, Kudus, saat mengecek Kerbaunya di Pasar Hewan Gulang, Rabu, 8 Januari 2025. (Mohammad Fahtur Rohman/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kembali meluas di Kabupaten Kudus berdampak pada harga jual sapi dan kerbau.

Di Pasar Hewan Gulang, Kudus, misalnya, sejumlah pedagang sapi dan kerbau mengeluhkan penurunan pendapatan akibat lesunya daya beli konsumen.

Suradi, seorang pedagang sapi asal Kecamatan Jati, Kudus, mengungkapkan bahwa dalam satu hari pasar, ia kerap hanya bisa menjual satu ekor ternak. Tak jarang, ia juga terpaksa membawa pulang kembali sapi-sapinya karena tidak laku sama sekali.

“Harga sapi biasanya Rp 20 juta, sekarang hanya Rp 18 juta. Penurunan ini cukup signifikan. Kadang-kadang, sapi yang saya bawa pulang semua karena tidak laku,” keluhnya saat ditemui pada Rabu, 8 Januari 2025.

Suradi pun berharap pemerintah dapat memberikan bantuan atau insentif untuk meringankan beban pedagang yang terancam gulung tikar.

Keluhan serupa juga disampaikan Khalimi, pedagang kerbau asal Kecamatan Dawe. Ia mengaku sulit menjual kerbau di tengah kondisi pasar yang sepi akibat kembali mewabahnya virus PMK.

“Biasanya saya bisa menjual dua hingga tiga ekor dalam satu hari pasar, tapi sekarang satu ekor saja susah. Harga juga turun, yang biasanya Rp 17,5 juta sekarang hanya Rp 16 juta,” ujarnya.

Pedagang kerbau dari Purwodadi yang enggan disebutkan namanya juga merasakan dampak yang sama.

Ia menyebutkan bahwa biasanya mampu menjual empat ekor ternak dalam kondisi sepi, tetapi kali ini tidak ada yang terjual sama sekali.

“Hari ini saya bawa 13 ekor dari rumah, tapi sampai sore tidak satu pun yang laku. Peternak sekarang benar-benar terancam,” katanya.

Para pedagang ternak menduga penurunan harga dan sepinya pembeli akibat kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran wabah PMK. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version