KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus membentuk tim evaluasi desa wisata untuk memantau perkembangan desa wisata yang ada di Kota Kretek.
Konsep evaluasi desa wisata di Kudus juga sudah disusun untuk mempersiapkan langkah evaluasi yang rencananya dimulai usai pemilihan umum 2024 rampung. Saat ini sudah ada sekira 30 desa wisata di Kabupaten Kudus.
Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Mutrikah, mengatakan ada 16 personel yang terbagi menjadi empat tim evaluasi. Masing-masing tim akan berkeliling untuk memantau langsung perkembangan desa wisata di Kudus.
Tim evaluasi desa beranggotakan dari Disbudpar Kudus, perwakilan Forum Komunikasi (FK) Pokdarwis Kudus, dan perwakilan asosiasi desa wisata Kudus (dewiku).
“Kami juga sudah siapkan kuisioner dengan tema sesuai indikator-indikator yang harus dipenuhi desa wisata. Kami akan pantau perkembangan desa wisata lewat evaluasi ini. Rencananya akan mulai bertugas di akhir Februari 2024 nanti,” terangnya baru-baru ini.
Mutrikah menyampaikan, evaluasi desa wisata akan berlangsung cukup panjang. Pertama akan dilakukan pemetaan kendala yang dihadapi desa wisata yang belum terlihat perkembanganya.
Selanjutnya, tim akan bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi desa wisata dan memberikan pembinaan agar desa wisata tersebut bisa berkembang.
Selain itu, Disbudpar akan memberlakukan punishment atau konsekuensi jika desa wisata masih juga memiliki perkembangan yang stagnan.
“Jadi kami bukan hanya semata-mata evaluasi saja, tapi ada pembinaan dan nanti kami beri waktu hingga akhir tahun, akan ada punishment jika masih tidak ada perkembangan. Ini cara kami untuk memberikan semangat desa wisata agar terus berkembang, karena ketika desa wisata itu berkembang pasti akan ada dampak positif peningkatan perokonomian bagi masyarakat,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)