KUDUS, Lingkarjateng.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus terus mengawal perbaikan Pasar Barang Bekas (Babe) yang berlokasi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.
Pasalnya, pasar tersebut sempat mengalami kebakaran hebat pada Rabu, 5 Juni 2024 lalu. Akibat kejadian itu, ada sebanyak 276 kios milik pedagang Pasar Babe yang hangus terbakar. Total kerugian akibat kebakaran ini pun mencapai Rp 2 miliar.
Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Masan ikut prihatin dengan kejadian kebakaran di Pasar Babe tersebut. Sejak kejadian tersebut, dirinya terus mengawal supaya ada tindak lanjut bagi para pedagang usai kebakaran itu terjadi.
Bahkan, belum lama ini, Masan ikut membantu pelaksanaan kegiatan bakti sosial dan bersih-bersih untuk mengurangi sisa-sisa kebakaran di Pasar Babe bersama TNI-Polri.
“Hal itu merupakan wujud real untuk membantu masyarakat Kudus yang kemarin terdampak musibah kebakaran,” katanya.
Masan mengungkapkan, akan menindaklanjuti pembangunan Pasar Babe agar pedagang segera beraktivitas seperti biasa.
“Pemerintah daerah memiliki anggaran dana, jadi nanti kami akan mengusulkan ke Pj Bupati untuk penanganan kebakaran harus segera dilakukan biar nanti pedagang bisa beraktivitas kembali,” ucapnya.
Perbaikan Pasar Babe ini, kata dia, bisa ditangani menggunakan anggaran dana tidak terduga. Terutama untuk pembangunan awal agar para pedagang bisa segera berjualan lagi.
“Jadi alokasi anggaran dana tidak terduga hanya bisa untuk pembangunan awal sehingga nanti kebutuhannya berapa bisa dihitung oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait,” tuturnya.
Dirinya mengaku akan terus mengkomunikasikan dengan pemerintah daerah supaya kebutuhan para pedagang terdampak kebakaran Pasar Babe bisa segera terpenuhi.
“Nanti akan dilakukan proses kembali agar bisa berfungsi. Masalah lain seperti bantuan modal dan lain sebagainya itu sudah pasti menjadi persoalan para pedagang temasuk pinjaman ke bank sehingga bagaimana nanti dikomunikasikan agar dapat restrukturisasi kembali untuk penundaan pembayaran. Tentunya dari Pemda akan komunikasi dengan pihak perbankan,” paparnya.
Lebih lanjut, usai kejadian kebakaran di Pasar Babe, Masan juga menyoroti soal kondisi armada pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kabupaten Kudus. Ia meminta pemerintah daerah untuk bisa membeli tambahan armada untuk damkar.
“Saat kejadian kebakaran di Pasar Babe beberapa waktu lalu itu, saya ada di lokasi dan melihat langsung kondisi armada damkar yang kurang maksimal karena tidak bisa menampung banyak air, tangkinya seperti sudah bocor,” ucapnya.
Dirinya pun berharap agar pemerintah daerah bisa segera melaksanakan pengadaan armada damkar yang sudah diagendakan tahun ini. Tujuannya supaya jika terjadi kebakaran lagi, armada damkar bisa lebih siap dan cepat melakukan penanganan.
“Saya minta APBD 2024 segera dilaksanakan karena ada program pengadaan mobil damkar, satu di BPBD dan Satpol PP. Itu bisa segera dibeli supaya jika ada kejadian kebakaran seperti Pasar Babe itu bisa cepat tertangani,” tegasnya.(Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)