KUDUS, Lingkarjateng.id – Eks narapidana terorisme (napiter) di Kudus, Abu Tholut, menilai bahwa Pemilu 2024 mendatang rawan ditunggangi kelompok radikal. Oleh karena itu dirinya mengimbau warga setempat untuk tetap waspada terhadap kelompok-kelompok radikal jelang Pemilu.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, umat islam maupun rekan-rekan eks Napiter jangan sampai terpengaruh isu tidak benar yang mempengaruhi kondusivitas,” kata mantan Ketua Mantiqi III Kelompok Jamaah Islamiyah yang pernah ditangkap Densus 88 di kediamannya Desa Cendono, Kecamatan Bae pada 10 Desember 2010 lalu.
Menurutnya, Pemilu 2024 nanti akan rawan terjadi konflik. Entah itu dari kelompok yang terlibat Pemilu, kelompok fanatik, maupun kelompok-kelompok yang ingin menciptakan konflik dalam kompetisi demokrasi tersebut.
“Maka saya mengimbau jangan sampai terpengaruh dengan pihak yang ingin memperkeruh suasana kompetisi tersebut,” ujarnya.
Dirinya berharap, masyarakat bisa turut serta menyukseskan Pemilu. Menurut eks narapidana yang bebas pada 2015 itu, masyarakat perlu mendukung dan terlibat bersama-sama supaya tidak ada kelompok-kelompok radikal maupun intoleran yang memanfaatkan riuhnya Pemilu 2024 nanti.
Dia menyatakan, para eks napiter yang telah menyerukan ikrar NKRI siap mendukung pelaksanaan pesta demokrasi. Apalagi, para eks napiter yang sudah menjalani proses deradikalisasi dan aktif terlibat di kehidupan masyarakat.
“Mari kita semua bersama-sama mendukung kesuksesan Pemilu 2024,” tegasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Koran Lingkar)