KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus HM Hartopo meminta desa-desa yang rawan terjadi bencana melakukan mitigasi bencana. Mengingat saat ini sudah memasuki memasuki musim hujan. Di mana intensitas curah hujan sedang tinggi, sehingga rawan terjadi bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Hartopo menyebutkan, salah satu langkah mitigasi bencana yaitu dengan melakukan bersih-bersih lingkungan. Masyarakat di daerah rawan bencana bisa mengadakan kerja bakti kebersihan lingkungan.
“Seminggu sekali masyarakat bisa bersih-bersih sungai secara swadaya untuk mengantisipasi bencana,” kata Hartopo.
Ia mengungkapkan, langkah ini diharapkan bisa mencegah terjadinya banjir. Pasalnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus sering menjadi langganan banjir ketika memasuki musim hujan.
Kecamatan Mejobo Terendam Banjir, Rumah Anggota DPRD Kudus Ikut Kebanjiran
Bencana banjir ini biasanya disebabkan oleh luapan aliran air sungai yang tersumbat sampah. Luapan air tersebut kemudian meluap ke rumah dan jalanan yang mengakibatkan banjir.
“Jangan sampai banjir terjadi lagi. Saya minta koordinasi di setiap desa supaya bisa menggerakkan masyarakat untuk bersih-bersih lingkungan bersama-sama,” jelasnya.
MDMC Kudus Terjunkan Relawan ke Lokasi Erupsi Semeru
Ia pun meminta masyarakat tidak membuang sampah maupun ranting pohon ke sungai. Ia juga mengimbau, jika masyarakat menemukan tanggul yang retak supaya bisa melaporkan kepada pemerintah daerah setempat supaya bisa segera ditangani.
Bupati pun sudah meminta kesiap-siagaan seluruh pihak untuk menghadapi bencana yang rawan terjadi. Di antaranya yakni dengan mempersiapkan tempat pengungsian, alat kesehatan dan bahan logistik yang kemungkinan dibutuhkan sewaktu-waktu.
“Semua harus sudah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” tandasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)