KUDUS, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan telah menginstruksikan pemerintah desa di sembilan kecamatan untuk mendata tanggul rawan jebol untuk mengantisipasi banjir jelang musim hujan.
Upaya penanganan banjir menurut Bergas memang harus dilakukan saat musim kemarau supaya saat musim hujan tiba, berbagai upaya mitigasi bencana sudah selesai dikerjakan.
Bergas menyebut belum ada laporan terkait tanggul kritis yang rawan jebol di Kabupaten Kudus. Terutama di daerah rawan banjir seperti Kecamatan Mejobo, Kecamatan Jati, Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Undaan.
Akan tetapi, ketika musim kemarau biasanya terjadi peretakan di sejumlah titik tanggul sehingga perlu dilakukan penyisiran tanggul-tanggul yang ada untuk memastikan kondisi tanggul di setiap wilayah tetap aman.
“Maka harus dilakukan penyisiran tanggul dan melaporkan kondisi tanggul. Jika ada temuan bisa segera laporkan dan lakukan upaya darurat. Ini bisa dilakukan dengan kerjasama antara pemerintah desa dan seluruh relawan yang ada di masing-masing wilayah,” terangnya.
Bergas berharap memasuki musim penghujan nanti kondisi tanggul tetap aman. Apalagi jika sudah dilakukan pemantauan rutin terhadap titik-titik tanggul yang rawan jebol.
“Jadi Pemdes harus yang cukup aktif. Nanti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga akan ikut membantu,” ujarnya.
Selain itu, Bergas juga menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga pemerintah kecamatan untuk ikut mendata tanggul-tanggul rawan jebol.
Jika memang butuh perbaikan yang cukup besar, nantinya juga bisa segera berkoordinasi dengan pemangku kebijakannya, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Pemkab sendiri nanti akan ikut memonitoring, mitigasi dan penanggulangan saat ini mulai dilakukan,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Koran Lingkar)