Tempuh Jarak 26 Kilometer ke Kecamatan, Warga Cening Kendal Butuh Akses Jalan

POTRET: Akses jalan Desa Cening-Kedungboto, Kabupaten Kendal yang sudah dilakukan perbaikan. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

POTRET: Akses jalan Desa Cening-Kedungboto, Kabupaten Kendal yang sudah dilakukan perbaikan. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Warga Desa Cening, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal harus menempuh jarak sekitar 26 kilometer menggunakan kendaraan roda dua untuk menuju ke pusat pemerintahan kecamatan setempat. Jarak tersebut memakan waktu sekitar 45 menit.

Dengan kondisiitu, warga setempat mendambakan adanya pembangunan jalan penghubung dari Desa Cening ke Desa Kaliputih. Perangkat Desa Cening, Muhartono menyampaikan, jalan penghubung tersebut sangat dibutuhkan supaya warga tidak perlu memutar untuk menuju ke pusat kecamatan.

“Saat ini masyarakat Desa Cening yang ingin menuju ke pusat pemerintahan Kecamatan Singorojo harus melewati Kecamatan Limbangan, Kecamatan Boja baru Kecamatan Singorojo sekitar 26 kilometer,” terangnya.

Menurutnya, kurang lebih sekitar 2 kilometer akses jalan dari Desa Cening menuju Desa Kaliputih yang masih perlu dibangun. Sehingga, jika akses jalan tersebut telah tersambung maka warga akan menghemat waktu untuk sampai ke Kantor Kecamatan Singorojo.

“Dari Cening-Kedungboto sudah terealisasi, tapi Cening-Kaliputih belum terealisasi. Kalau bisa tembus ke arah Barat ke Desa Kaliputih langsung akses ke Ibu Kota Kecamatan Singorojo. Mungkin bisa menghemat waktu menjadi 30 menit sudah bisa sampai,” imbuh Muhartono.

Menurutnya, pemerintah desa setempat sudah berupaya merealisasikan keinginan warga dengan meminta bantuan ke Pemerintah Kabupaten, Provinsi hingga Pusat. 

“Ada rencana 2024, tapi kadang-kadang kita tidak tahu. Situasi politik berbeda kan kita juga tidak tahu. Tapi kita tetap berupaya karena itu akses satu-satunya di Kecamatan Singorojo agar lebih mudah,” tandasnya.

Namun demikian, Muhartono bersyukur pembangunan infrastruktur, khususnya akses jalan di Desa Cening perlahan mulai membaik.

“Sepuluh tahun lalu dari Jalan Desa Cening-Kedungboto sangat sulit. Bahkan, masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah sungai kering karena hanya berisikan bebatuan,” tutupnya (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version