Sudah 3 Hari, Kebakaran Pabrik Mainan di Kendal Tak Kunjung Padam

Sisa kobaran api yang membakar sisi bagian selatan gedung pabrik mainan PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industri Kendal (KIK) pada Minggu, 3 November 2024. (Syahril Muadz/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Memasuki hari ketiga pasca kebakaran hebat yang melanda pabrik mainan PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industri Kendal (KIK), sejumlah titik api belum juga padam hingga Minggu, 3 November 2024.

Meski telah diguyur hujan semalaman, terlihat titik api masih ditemukan di sisi bangunan pabrik bagian selatan. Sementara itu, titik api pada bangunan bagian utara dan belakang sudah padam.

Berdasarkan pantauan di lokasi pukul 09:00 WIB, kobaran api di sisi selatan sempat membesar dengan kondisi bagian atas bangunan yang hampir roboh.

Di dalam ruangan itu, terlihat tumpukan palet bahan mainan membara dilalap api. Kepulan asap juga membumbung tinggi di lokasi tersebut.

Satpam PT Master Kidz Indonesia, Zulkifri, membenarkan bahwa kobaran api di pabrik tempatnya bekerja belum sepenuhnya padam.

“Saat ini memang belum seratus persen padam, masih ada beberapa titik api yang masih menyala,” katanya di lokasi pada Minggu, 3 November 2024.

Ia menerangkan, pihaknya juga sudah mengerahkan alat berat untuk membantu merobohkan sisa reruntuhan bangunan.

“Kami turunkan alat berat karena memang untuk membantu merobohkan sisa reruntuhan agar api cepat padam,” sambungnya.

Akibat dari kebakaran tersebut, saat ini seluruh karyawan masih diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan. Pihaknya juga belum bisa merinci berapa kerugian yang dialami.

“Untuk karyawan masih libur dulu, belum tahu waktunya sampai kapan. Dan untuk kerugian juga belum diketahui,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Opsdal Damkar Kendal, Jambari, masih menyiagakan petugas yang terus melakukan upaya pemadaman.

“Hari ini kami masih melakukan upaya pemadaman karena masih ada beberapa titik api yang muncul,” terangnya.

Menurutnya, kemunculan titik api tersebut tak lepas dari sisa reruntuhan yang roboh ke dalam gedung. Sehingga, pemadaman api sulit dijangkau.

“Yang di dalam memang sulit, karena posisi reruntuhan menutupi dan di bawahnya masih ada bara api yang menyala,” beber Jambari. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version