Stunting di Patebon Masih Tinggi, Pemkab Kendal Terus Genjot Program Intervensi Gizi

PENGARAHAN: Wakil Ketua TPPS Kendal Sugiono memberikan sambutan dalam “Diseminasi Audit Kasus Stunting II dan Evaluasi Audit Kasus Stunting I Kabupaten Kendal” di Ruang Abdi Praja Setda Kendal, Selasa, 26 September 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

PENGARAHAN: Wakil Ketua TPPS Kendal Sugiono memberikan sambutan dalam “Diseminasi Audit Kasus Stunting II dan Evaluasi Audit Kasus Stunting I Kabupaten Kendal” di Ruang Abdi Praja Setda Kendal, Selasa, 26 September 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kendal Sugiono menyampaikan bahwa pihaknya terus menggenjot program intervensi gizi untuk menekan angka stunting.

“Stunting menjadi fokus perhatian bagi kita semua. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting Kabupaten Kendal sebesar 17,5 persen. Untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, maka pada fokus kita tidak hanya sosialisasi dan rapat koordinasi, melainkan aksi nyata melalui intervensi,” tegas Sugiono, yang juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal usai kegiatan “Diseminasi Audit Kasus Stunting II dan Evaluasi Audit Kasus Stunting I Kabupaten Kendal” di Ruang Abdi Praja Setda Kendal, Selasa, 26 September 2023.

Sugiono mengungkapkan berdasarkan data E-PPGBM bulan Februari tahun 2023, prevalensi balita stunting di Kabupaten Kendal adalah 10,93 persen. Dengan prevalensi tertinggi di Kecamatan Patebon sebesar 14,79 persen, sementara terendah di Kecamatan Kaliwungu sebanyak 4.44 persen.

“Dengan berbagai intervensi yang dibutuhkan, seluruh pihak harus ikut serta mendukung sesuai dengan intervensi yang dapat diberikan baik intervensi sensitif maupun spesifik,” ungkapnya..

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal Albertus Hendri Setyawan berharap ke depan di Kendal bisa zero stunting.

 “Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengambil langkah-langkah yang konkret dalam intervensi kasus stunting di Kendal. Sehingga diharapkan ke depan Kendal bisa zero stunting,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version