Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Kendal hanya 7,6 Tahun

PENDIDIKAN: Bupati Kendal, Dico M Ganinduto meresmikan perpustakaan SMPN 2 Pageruyung.

PENDIDIKAN: Bupati Kendal, Dico M Ganinduto meresmikan perpustakaan SMPN 2 Pageruyung. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Sungguh sangat mengejutkan, ternyata di Kabupaten Kendal banyak siswa yang bersekolah hingga sampai kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Hal ini yang membuat Bupati Kendal, Dico Ganinduto akan lebih menggenjot masa belajar 12 tahun. 

Diakuinya, Dico terkejut dengan masa belajar yang rata-rata hanya 7,6 tahun. “Data yang saya terima waktu lama sekolah di Kendal rata-rata 7,6 tahun atau setara dengan lulusan SMP. Dan ini masih kami kembangkan, bagaimanapun angka masa belajar 12 tahun harus menjadi target utama,” ujar Dico saat peresmian renovasi perpustakaan di SMPN 2 Pageruyung, Senin (7/2).

Pihaknya, akan memastikan data yang benar dan juga akan mencari titik permasalahannya agar bisa segera dipetakan permasalahannya. “Setelah permasalahannya kami temukan, baru kami pastikan masa belajar 12 tahun menjadi sebuah keharusan di Kabupaten Kendal,” lanjutnya.

Bupati Kendal Resmikan Sekolah Inklusi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi menjelaskan, bahwa saat ini rata-rata lama 7,6 tahun. Artinya kondisi penduduk usia 25 tahun di Kabupaten Kendal masih di posisi kelas 2 SMP.

“Ini merupakan data kependudukan di usia 25 tahun itu kebanyakan hanya sampai kelas 2 SMP dan ini menjadi konsen Bapak Bupati untuk meningkatkan lama belajar hingga 12 tahun,” ujar Wahyu.

Banyak hal yang akan dilakukan agar lama sekolah mengalami peningkatan diantaranya dengan melalui pendidikan kesetaraan. Hal lain yang dilakukan adalah dengan menaikkan angka lama belajar formal. “Selain itu juga kami berusaha mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Kendal, seraya meningkatkan pendidikan kesetaraan dan pendidikan formal,” lanjutnya.

Bupati Kendal Ingatkan 5 Fokus Kerja Disperkim

Upaya lainnya adalah dengan melakukan pembenahan sarana dan prasarana sekolah. Seperti pemugaran dan renovasi perpustakaan yang dilaksanakan oleh Indomaret dan Lazis NU. Soal perbaikan sarana perpustakaan ini, Lazis NU bekerjasama dengan Indomaret yang dihimpun dari donasi amal pelanggan.

Ketua Lazis NU Kendal, Khusnul Huda mengatakan, ini merupakan bentuk kepeduliannya dan menggandeng Indomaret lewat dana donasi amal pelanggan.

“Ini merupakan sebuah upaya siswa bisa belajar dengan sarana dan prasarana yang memadai. Ini merupakan renovasi yang kedua dari sebelumnya merupakan bangunan dengan dominasi kayu,” ujar Huda. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version