Dispertan Kendal Terus Gencarkan Vaksinasi PMK bagi Hewan Ternak

Dispertan Kendal

VAKSINASI: Petugas Puskeswan Kaliwungu suntik vaksin hewan ternak. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal terus menggencarkan vaksinasi terhadap hewan ternak sapi. Hal tersebut dilakukan guna mencegah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) dan Puskeswan, drh. Yusuf bersama sejumlah petugas dari Dispertan Kendal melakukan suntik vaksin PMK di peternakan milik Umar, warga Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal pada Kamis, 26 Oktober 2023. 

drh. Yusuf menjelaskan, vaksinasi bertujuan melindungi hewan ternak agar aman dari PMK. Ia mengatakan, vaksinasi harus dilakukan sebanyak tiga kali yang meliputi vaksin pertama, kedua, dan booster.

“Kalau sudah tiga kali itu sudah aman dari penyakit PMK. Untuk jangka waktu vaksin pertama ke vaksin kedua itu satu bulan. Sedangkan jangka waktu vaksin ketiganya (booster, red) enam bulan sampai satu tahun,” terang drh. Yusuf.

Ia mengungkapkan, selama melakukan vaksinasi PMK pada tahun 2022, Dispertan Kendal sudah menggunakan vaksin sebanyak 8.771 vaksin.

Sedangkan pada tahun 2023 sebanyak 3.422 vaksin. Adapun jenis vaksin yang digunakan yakni vaksin Aftopor.

“Harapannya dengan vaksinasi yang kita laksanakan ini bisa menekan kasus PMK yang ada di Kendal,” harapnya.

Sementara itu, pemilik hewan ternak sapi di Magelung, Umar mengatakan, sapi miliknya sudah disuntik vaksin sebanyak dua kali.

“Sapi saya masih proses penggemukan dan untuk vaksin. Saat ini sudah dilakukan dua kali oleh pihak Dispertan Kendal. Semua sapi saya, Alhamdulillah sudah divaksin semua,” ujar Umar.

Menurutnya, sapi-sapi miliknya terlihat semakin sehat dan nafsu makannya lebih meningkat, usai disuntik vaksin. Sehingga dapat mempercepat proses penggemukan hewan ternak.

“Kalau tidak divaksin itu pembeli (sapi, red) tidak ada yang mau, karena kan setelah divaksin (sapi, red) diberi anting sebagai tanda bahwa sapi ini sehat dan juga ada riwayat serta data tentang sapinya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version