Disdagkop UKM Kendal Sebut Harga Beras Naik akibat Faktor Cuaca

Disdagkop UKM Kendal Sebut Harga Beras Naik akibat Faktor Cuaca

BAHAN POKOK : Salah seorang penjual beras di pasar tradisional Kabupaten Kendal. (Dok. Pribadi for Lingkar/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Harga beras sejak awal tahun 2024 ini terus merangkak naik, sehingga hal tersebut juga membuat para pedagang beras di pasar tradisional Kendal kalang kabut.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disadagkop UKM) Kabupaten Kendal, Abdul Aziz mengaku harga beras masih tinggi karena waktu panen yang tidak merata atau bersamaan karena dipengaruhi faktor cuaca.

“Itu karena curah hujan masih tinggi dan harga gabah dari petani juga sudah tinggi,” ungkap Abdul Aziz.

Ia menyatakan, di Kabupaten Kendal harga beras sudah mulai menurun, dari pihak Bulog telah mendistribusikan Beras SPHP ke pasar tradisional hingga toko swalayan.

“Dengan begitu, semoga setelah Pilpres ini harga akan stabil kembali,” ujarnya.

Kenaikan harga beras dikeluhkan oleh seorang pedagang beras pasar tradisional Kendal, Milatul. Ia menyebut, harga beras lokal yang semula Rp10.000 kini menjadi Rp15.500 per kilogram.

“Sedangkan, beras jenis mentik biasa sekarang ini harganya mencapai Rp17.000 dari sebelumnya yang hanya Rp12.500 per kilogram,” jelasnya.

Harga Beras di Kendal Dikeluhkan Pelaku Usaha Kuliner

Bahkan, untuk harga beras jenis mentik wangi super saat ini tembus pada angka Rp18.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp14.000 per kilogram.

Menurutnya, kenaikan harga beras sudah terjadi dalam satu tahun terakhir dan saat ini dimungkinkan akan naik lagi.

Ia bahkan mengaku pernah diomeli pembeli lantaran harga beras terus mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, ia berharap agar pemerintah melakukan upaya-upaya agar harga beras kembali stabil.

Gagal Panen Picu Harga Beras di Kendal Terus Melonjak Naik

“Harapannya pemerintah bisa kembali menstabilkan harga beras, karena beras ini menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Saya sering diomeli pembeli karena harga beras naik terus dan sekarang  terlampau tinggi,” beber Milatul.

Disisi lain warga Kendal, Adi menilai kenaikan harga beras sangat ugal-ugalan dan memberatkan bagi masyarakat kecil.

“Kami meminta agar harga beras bisa segera turun. Lagian stok beras di Kendal terbilang aman kan,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version