KENDAL, Lingkarjateng.id – Sampah menjadi permasalahan cukup pelik di wilayah perdesaan terutama di Kabupaten Kendal. Berbagai cara telah dilakukan agar permasalahan sampah bisa teratasi. Salah satunya di Desa Bulak, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.
Di desa ini nantinya, sampah akan dikelolanya menjadi pupuk cair dan sumber api untuk memasak. Metode yang dilakukan dan dipilih adalah Bioreaktor Kapal Selam, sebuah metode pengolahan sampah menjadi limbah pertanian dan peternakan.
Kepala Desa Bulak, Kecamatan Rowosari, Zaenal Alimin menjelaskan, desanya memilih metode Bioreaktor Kapal Selam ini karena berfungsi sebagai fermentor yang dapat mengolah sampah limbah organik menjadi pupuk organik dan energi.
DLH Pati Gunakan Metode Berbeda Tangani Sampah
“Saya inginkan jika sampah semuanya dilebur jadi bubur dan dikelola dimanfaatkan untuk pupuk cair. Sehingga bermanfaat dan tidak meninggalkan bekas, kami juga akan mengalirkan langsung ke sawah agar bisa langsung diterima manfaatnya,” ujar Zaenal.
Untuk bisa menjadikan pengolahan sampah dengan sistem Bioreaktor Kapal Selam ini, pihak Desa Bulak Kecamatan Rowosari sudah melakukan studi banding ke Kabupaten Pati, tempat alat itu ditemukan.
“Rencana tahun ini akan kami beli dan sudah kami anggarkan. Kalau ADD cair langsung kami beli agar cepat bisa terlaksana dan permasalahan sampah berangsur membaik,” lanjutnya.
Sedangkan pengadaan Bioreaktor Kapal Selam ini, pihak desa sudah merencanakan anggaran sebesar Rp 300 juta dan tahun 2022 ini akan direalisasikan. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)