Bahayakan Warga, Jembatan Gantung Usia Ratusan Tahun di Wonosari Kendal Butuh Perbaikan

RUSAK: Kondisi jembatan gantung Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal masih terlihat kokoh namun membahayakan warga. (Facebook Pojok Kendal/Lingkarjateng.id)

RUSAK: Kondisi jembatan gantung Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal masih terlihat kokoh namun membahayakan warga. (Facebook Pojok Kendal/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Jembatan gantung peninggalan Pemerintahan Belanda usia ratusan silam hingga era Presiden Joko Widodo masih terlihat kokoh. Mesipun tiang kokoh namun membahayakan bagi warga yang melintas. 

Jembatan yang menjadi akses jalan utama warga Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal masih terlihat kokoh. Namun membahayakan warga yang hendak melintas ke pekarangan.

Salah satu Warga Desa Wonosari Sholehan mengaku tiap pagi dan sore melintasi jembatan itu untuk membawa hasil jagung dari tempat perkebunan.

“Tiang besi pancang masih kokoh, hanya saja alas bawahnya sudah pada rusak,” terangnya, Jumat 12 Januari 2024.

Meskipun demikian, Sholehan kerap merasa cemas setiap melewati jembatan gantung tersebut. Dirinya pun berharap Pemerintah Kabupaten Kendal dapat memperbaiki jembatan tua itu.

Anton, Perangkat Desa Wonosari membenarkan jembatan gantung peninggalan berusia ratusan tahun itu menjadi akses utama bagi warga.

Ia mengatakan perbaikan alas jembatan gantung sudah tidak layak. Namun kadang-kadang juga ada perbaikan dengan swadaya warga sekitar. 

“Perbaikan alas dilakukan bersama-sama melalui swadaya, ada yang bawa kayu ada juga membawa jajanan,” ujar Anton kepada media melalui sambungan telpon.

Menurut Anton, pemerintah desa sebelumnya pernah mengajuka perbaikan ke Pemkab Kendal pada 2019. Hingga pada 2022, Bupati Kendal Dico M Ganinduto turun ke lokasi untuk meninjau kondisi jembatan.

“Hingga saat ini belum ada yang namanya perbaikan dari Pemkab Kendal,” terangnya.

Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama, jika dilakukan perbaikan dapat mempermudah warga dan pertumbuhan ekonomi daerah setempat. (Lingkar Network | Robison – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version