JEPARA, Lingkarjateng.id – Penjualan hewan kurban di pasar hewan wilayah Kabupaten Jepara menjelang Idul Adha pada tahun ini sepi pembeli.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Mudhofir membenarkan adanya penurunan penjualan hewan kurban yang terjadi di pasar hewan.
Menurutnya, kondisi tersebut dikarenakan para pembeli lebih memilih membeli langsung di kandang daripada harus pergi ke pasar.
“Menurut informasi dari para penjual dan peternak, penjualan di pasar tidak seramai sebelumnya. Penjualan di kandang-kandang meningkat pesat,” kata Mudhofir di Jepara, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, para pembeli lebih memilih untuk langsung datang ke kandang karena menghindari interaksi hewan satu dengan hewan lainnya saat berada di pasar. Hal tersebut merupakan upaya pembeli untuk menghindari hewan yang terjangkit penyakit.
“Jika ada interaksi dengan hewan lainnya saat di pasar, memang ada kemungkinan tertular penyakit. Namun semua tergantung hewannya, jika kondisi kekebalan tubuhnya bagus, jika terkena interaksi hewan lain yang berpenyakit pun tidak akan tertular,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku sudah melakukan penanganan, pencegahan, dan pengobatan terhadap hewan-hewan yang akan dikurbankan nanti pada Hari Raya Idul Adha.
Sementara itu, Abdur Rohim seorang peternak kambing dari Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara mengatakan bahwa kambingnya ludes dibeli para pembeli yang datang langsung ke kandang peternakannya.
“Sebanyak 10 kambing besar yang di kandang sudah laku semua. Tinggal kambing betina saja 4 ekor,” kata dia saat ditemui di kandangnya, baru-baru ini.
Ia menyebut, harga jual kambingnya bervariatif. Mulai dari Rp 3 juta sampai dengan Rp 4 juta tergantung jenis dan ukuran. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)