KKN UNISNU Desa Sumanding Jepara Promosikan Kopi ‘TAMPAN’ di FEBers Business Festival

Promosi kopi Tampan Jepara

Sejumlah pengunjung foto bersama usai mencoba kopi "TAMPAN" yang dipromosikan oleh tim KKN UNISNU Jepara XVII Desa Sumanding di FEBers Business Festival. (Dok. HMS/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) XVII Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara di Desa Sumanding, Kecamatan Kembang, yang dibimbing oleh Dr. Miftah Arifin, memperkenalkan produk unggulan desa berupa kopi “TAMPAN” pada acara FEBers Business Festival yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNISNU.

Dalam festival yang berlangsung meriah di kampus UNISNU, kopi tampan mendapatkan sorotan khusus dari Rektor UNISNU Bapak Prof. Dr. H. Abdul Djamil dan juga para pengunjung yang hadir pada acara festival tersebut. Kopi ini merupakan hasil dari inisiatif kelompok taruna tani Desa Sumanding yang kemudian dinamai kopi TAMPAN yang bertujuan untuk pemberdayaan desa. Namun, dalam hal pengelolaan kopi TAMPAN terdapat kendala dalam hal pemasaran, kemudian oleh tIM KKN XVII UNISNU diberikan saran untuk mengikuti festival tersebut.

Ketua Tim KKN, Miftahul Ulinnuha, menjelaskan bahwa produk kopi “TAMPAN” merupakan singkatan dari Taruna Tani Mapan yang diolah dengan teknologi ramah lingkungan serta diproses secara tradisional untuk mempertahankan cita rasa otentik khas Sumanding.

“Kami ingin membantu masyarakat Desa Sumanding mengembangkan potensi lokal yang belum banyak dikenal luas, salah satunya adalah kopi. Melalui FEBers Business Festival, kami berharap kopi ‘TAMPAN’ bisa lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik, kopi “TAMPAN” juga diproduksi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Tim KKN UNISNU bekerja sama dengan para petani kopi di Desa Sumanding dalam proses budi daya hingga pemasaran produk, sehingga setiap penjualan kopi “TAMPAN” juga berkontribusi langsung terhadap perekonomian warga setempat.

Para pengunjung festival yang mencicipi kopi “TAMPAN” memberikan tanggapan positif. Mereka tertarik dengan cita rasa khas serta konsep pemberdayaan yang diusung oleh tim KKN UNISNU.

“Rasanya benar-benar berbeda, ada kekhasan yang tidak bisa ditemukan di kopi lain. Selain itu, saya sangat menghargai upaya mereka dalam memajukan ekonomi desa,” kata seorang pengunjung.

Kehadiran kopi “TAMPAN” di FEBers Business Festival menjadi langkah awal bagi tim KKN UNISNU XVII Desa Sumanding untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas. Mereka berharap, melalui acara ini, produk kopi “TAMPAN” dapat masuk ke pasar nasional, bahkan internasional, sehingga mampu memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian Desa Sumanding.

Dengan suksesnya peluncuran kopi “TAMPAN” di festival ini, tim KKN UNISNU berharap kolaborasi antara akademisi dan masyarakat lokal dapat terus berlanjut dan semakin banyak potensi desa yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (Lingkar Network | HMS – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version