JEPARA, Lingkarjateng.id – Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Jepara mengadakan kegiatan edukasi yang bertajuk ‘Tantangan Bisnis di Era Digital’ di Mebelisa Design, Desa Bugel, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang munculnya pengusaha muda baru di wilayah Jepara.
Salah seorang Pelaku Digital Marketing di Kabupaten Jepara, Achmad Anas, selaku narasumber pada kegiatan ini, menyampaikan bahwa dalam digital marketing atau pasar online itu ada trend-nya sendiri. Dulu diawali dengan Website, Instagram, Marketplace seperti Bukalapak, Shopee, Facebook Marketplace, dan saat ini adalah TikTok.
“Miliaran pengguna TikTok di dunia yang saat ini aktif. Baik itu hanya sekedar menonton, maupun menjadi content creator,” kata Anas saat memberikan materi dalam kegiatan edukasi ini.
Ia menambahkan, hal tersebut menjadi peluang yang bagus bagi pebisnis online sekedar untuk promosi produk, perkenalan atau review produk tersebut.
Selain itu, ia menegaskan jika sebelum membuat konten, ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu, yaitu tujuan dari konten tersebut.
Misal dalam tujuan tersebut ingin memperkenalkan produk, maka setiap content yang di publish isinya terkait produk, baik dari proses pembuatan, ataupun review produk yang sudah jadi. Selanjutnya, fokus pada strategi dan pengontrolan terhadap konten.
“Dalam tiktok, 10 detik pertama itu sangat menentukan bisa viral ataupun tidak. Intinya rajin dalam mengupload, minimal sehari dua kali upload content,” tambahnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan seperti ini mampu memunculkan pebisnis-pebisnis baru khususnya kalangan anak muda di Jepara, sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat secara meluas pada masa yang akan datang.
Serta mengurangi angka pengangguran di Jepara sendiri, karena satu bisnis saja dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi orang banyak.
Sementara itu, Ketua BPC HIPMI Jepara, Zaenal Afrody, mengungkapkan bahwa target Hipmi ingin menciptakan 1000 pengusaha baru baik dari kalangan Gen Z maupun milenial. Ia menegaskan kepada para generasi muda yang hadir bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu bisnis khususnya dalam era digital seperti ini.
“Bisnis itu merupakan jaringan, jadi semakin bagus jaringn semakin besar peluang tersebut,” kata Zaenal Afrody saat memberikan sambutan kepada para hadirin yang hadir dalam kegiatan ini.
Ia mengaku bahwa dalam dunia digital marketing, itu merupakan perang kreatifitas baik dalam mengelola sosial media maupun membuat suatu content. Maka, tidak perlu butuh tempat yang luas, modal yang besar dalam memulai bisnis secara online, bisa dengan mempromosikan produk milik orang lain
“Peran pemerintah dalam memfasilitasi generasi muda sangat penting. Maka perlu perhatian khusus terhadap generasi muda, demi kemajuan perekonomian Jepara,” tambahnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)