JEPARA, Lingkarjateng.id – Sejumlah ruang kelas di beberapa sekolah di Kabupaten Jepara yang mengalami kerusakan hingga saat ini masih belum tersentuh perbaikan. Sampai akhir Desember 2023 lalu, jumlah ruang kelas rusak tersebut tercatat sebanyak 331 ruangan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara Ali Hidayat mengatakan kerusakan ruang kelas akibat kondisi bangunan yang sudah tua dan bencana alam tersebut masih dalam proses pengajuan anggaran untuk perbaikan.
“Kami sampaikan jika ruangan tersebut membahayakan untuk dipakai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), supaya mengosongkannya. Bisa memakai kelas sementara, baik itu musholla, laboratorium, maupun ruangan lainnya,” kata Ali saat ditemui tim Lingkar Jateng di kantornya.
Ali mengatakan perbaikan sejumlah ruang kelas tersebut akan dilakukan di tahun 2024, namun sampai saat ini masih belum ada kemajuan karena menunggu anggaran.
Ali menyebutkan bahwa beberapa desain yang diajukan oleh pihak sekolah sudah ia tanda tangani dan dikoordinasikan dengan DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Jepara.
Ia menambahkan ada beberapa kerusakan yang dilaporkan oleh pihak sekolah selain dari ruangan kelas, seperti Muhsolla, ruang laboratorium, kamar mandi, Pagar sekolah, dan lainnya.
“Kemaren ada kerusakan akibat tanah longsor di SDN 2 Bungu, Kecamatan Mayong, saat ini sudah dilakukan perbaikan. Kami memintakan BTT (Bantuan Tidak Tertuga) kepada Pj Bupati Jepara,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa dana tersebut sudah ditransfer langsung ke pihak sekolah sekitar Rp105 juta.
Lebih lanjut, Ali menegaskan bahwa dalam memberikan bantuan untuk perbaikan bangunan sekolah perlu dilakukan secara bertahap dan berskala.
“Sekitar ada 27 sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam kemarin,” imbuhnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)