JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bekerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip) Jepara membagikan sekitar 2 ton ikan nila salin kepada masyarakat sekitar kampus. Ikan nila yang dibagikan kepada masyarakat merupakan hasil budi daya yang dilakukan oleh pihak Undip.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jepara, Hassanudin Hermawan, melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Kabid Litbang), Elly Widyastuti, menyampaikan bahwa sembari membagikan ikan kepada warga, Pemkab Jepara bersama Undip juga mengedukasi dan mengenalkan kepada warga bahwa budi daya ikan nila salin bisa dilakukan di wilayah pesisir pantai.
Undip Jepara menmbagikan ikan hasil budi daya itu ke tiga desa yang berada di sekitar kampus, yakni Desa Teluk Awur, Tegalsambi, dan Semat.
“Masing-masing desa mendapatkan sekitar 650-an pak ikan nila salin. Masing-masing pak berisi ikan nila sekitar 1-1,5 kilogram,” kata Elly.
Pembagian ikan nila dipasrahkan kepada kepala desa agar disalurkan kepada warga melalui pendataan kepala keluarga (KK). Setiap KK mendapatkan 1 pak ikan nila salin, yang dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan lauk setiap keluarga.
Elly berharap edukasi budi daya ikan nila salin dengan memanfaatkan air laut itu bisa menjadi alternatif masyarakat pesisir untuk meningkatkan pendapatan. Sebab para nelayan tidak hanya mendapatkan tangkapan ikan dari laut tetapi juga dari hasil budi daya.
“Rasa dari ikan nila salinan, atau ikan nila yang dibudidayakan dengan air laut ini, sama seperti seafood atau makanan laut pada umumnya,” ungkapnya.
Ia mengatakan akan ada kerja sama Pemkab Jepara dengan Undip untuk membudidayakan ikan nila salin. Ada sekitar 2 hektare tambak milik pemkab yang akan dikelola oleh masyarakat kemudian pihak Undip akan menjadi mentor selama proses pembudidayaan.
“Lokasi lahan tersebut ada di sekitar pantai Pailus, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo,” imbuhnya.
Selanjutnya dengan terjalinnya kerja sama tersebut, pihaknya berharap masyarakat dapat meningkatkan pendapatan di bidang perikanan. Kemudian juga mendongkak tingkat konsumsi ikan sehingga bisa berefek domino pada pencegahan stunting. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)