MAGELANG, Lingkarjateng.id – Gelaran perlombaan olahraga yang berpadupadan dengan wisata, MesaStila100 merupakan sebuah agenda tahunan favorit bagi pecinta olahraga ketahanan fisik.
Acara yang diselenggarakan dan digagas oleh MesaStila Resort and Spa ini tak terasa telah rutin berlangsung selama 10 tahun.
Menurut penjelasan dari General Manager (GM) MesaStila Resort and Spa, Sugeng Sugiantoro. MesaStila100 itu awalnya ada sekitar tahun 2011 dengan nama yang lain.
“Konsep kami adalah membuat acara untuk menarik wisatawan dengan dan melalui olahraga,” terangnya kemarin.
Menurut Sugeng, konsep tersebut tercetus karena pemerintah sering menyatukan antara pariwisata, kepemudaan dan olahraga.
Sebagai pelaku bisnis pariwisata, pihaknya ingin membuat acara pariwisata yang dapat berkolaborasi dengan pemuda dan olahraga.
Baca juga:
Sandiaga Uno Ikuti Lomba Lari Ultra Trail
Akhirnya tercetuslah sebuah gagasan untuk membuat sebuah acara lari mengejar kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa pada 2011.
“Awalnya saya berfikir untuk bagaimana memajukan Resortnya yang berada jauh dari lokasi-lokasi wisata. Jadi mau tidak mau saya harus nekat untuk bisa mengkreasikan yang sudah ada di sekitar,” jelasnya.
Acara ini mengalami banyak peningkatan karena ketertarikan dari peserta yang tak hanya berasal dari dalam negeri. Banyak peserta juga berasal dari luar negeri dari berbagai belahan dunia, seperti dari negara-negara Asia dan Eropa.
Jadi Agenda Ultra-Trail du Mont-Blanc
Setelah kesuksesan acara MesaStila100 pada 2014, Acara tahunan ini akhirnya dapat menjadi salah satu agenda dari Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB).
“UTMB sendiri adalah acara internasional paling bergengsi untuk olahraga ketangguhan fisik melalui olahraga dengan jarak yang ekstrem. MesaStila100 Alhamdulillahnya sudah menjadi salah satu agenda dari UTMB, dulunya sih di Indonesia ada 2 acara serupa. Namun, sejak pandemi hanya MesaStila100 yang masih tetap menggelar agenda itu,” ungkapnya.
Saat sebelum pandemi, peserta bisa mencapai 1.000 orang dan hal tersebut menguntungkan bagi warga sekitar. Tetapi saat ini, penyelenggara hanya membuka 461 peserta dari keseluruhan kelas. Memang banyak peserta kecewa karena tidak bisa ikut serta.
“Namun, itulah yang terbaik agar kita tidak melanggar aturan-aturan pemerintah. MesaStila Resort and Spa kan kamarnya terbatas hanya di 30 vila saja. Kalau peserta sampai 1000 kan akhirnya mereka harus menyewa rumah warga. Dan selama ini memang berjalan seperti itu,” ucapnya.
Baca juga:
Sandiaga Uno Ikut Marathon MesaStila100Ultra,Treknya Mantap!
Pihaknya juga mengungkapkan, capaian MesaStila100 sekarang ini bukan suatu hal yang instan.
“Semua hal itu butuh proses. Acara MesaStila100 itu tidak begitu saja jadi bagian acara internasional. Sempat merugi, yang mungkin saya anggap gagal karena kami kami harus menanggung biaya operasional sepenuhnya,” katanya.
Menparekraf Beri Apresiasi untuk MesaStila100
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam jumpa pers di MesaStila Resort and Spa mengungkapkan apresiasinya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Danrem, Pak Kapolres, dan Pak Sugeng dan saya ucapkan apresiasi saya untuk MesaStila100 kali ini menggunakan prokes yang ketat,” ucapnya setelah mengikuti MesaStila100 di nomor 12K.
Sandiaga Uno berharap, agar acara-acara seperti ini wajib menggunakan protokol kesehatan yang ketat agar segera lepas dari masa pandemi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada anggota dari Danrem dan Polres yang memastikan di lapangan untuk penerapan prokes yang sangat kita butuhkan. Agar kita segera lepas dari masa pandemi,” katanya.
Menparekraf selanjutnya melakukan acara penutupan dan menyerahkan hadiah kepada pemenang dari MesaStila100.
Baca juga:
Dagelan Pengisian Sekda Jateng, Ormas : Siapa yang Berani sama Ganjar Pranowo
Sekira pukul 12:10 WIB rombongan Menparekraf meninggalkan MesaStila Resort and Spa untuk kembali melanjutkan ke tempat lainnya. (LingkarNetWork/Koran Lingkar Jateng)
Discussion about this post