PTM 100 Persen di Jepara Tuai Pro Kontra

ptm 100 di jepara tuai pro kontra

FOKUS: Nur Hidayat, Ketua komisi C DPRD Jepara membaca Koran Lingkar. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Jepara baru-baru ini menuai pro kontra di kalangan masyarakat dan pemerintah. Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara pun memberikan tanggapan mengenai hal tersebut. Menurutnya, di masa seperti saat ini, semua pihak harus lebih waspada.

“Kita harus waspada terhadap pandemi Covid-19. Apalagi ini ada varian baru omicron yang tentunya harus kita antisipasi,” katanya. 

Ia melanjutkan, terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menurutnya sangat penting sekali. Pembelajaran online dirasa kurang efektif. Pihaknya pun sering mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai hal tersebut.

PTM Jepara Tunggu Capaian Vaksinasi Anak 100 Persen

“Dampak dari pandemi dengan pembelajaran jarak jauh ini sangat tidak efektif, di mana perilaku dan karakter anak tidak bisa terkontrol dengan baik. Apalagi orang tuanya sibuk bekerja tidak ada pendampingan di dalam penggunaan smartphone,” jelasnya.

Sementara terkait penggunaan smartphone, ia menuturkan, harus dilakukan pendampingan oleh orang tua, sehingga bisa terarah dan mencapai manfaatnya. Ia beralasan tingkat masalah sosial sejak adanya pandemi cukup tinggi. Menurutnya, kalau pembelajaran daring ini terus dilakukan, kualitas pembelajaran tidak maksimal dan tidak lebih baik. 

“Saya kira tidak masalah bahkan harapan kami bisa PTM 100 persen, tetapi waspada pandemi covid ini dan harus jaga prokes,” imbuhnya. 

Ia pun mengimbau, agar masyarakat tidak terlalu bereuforia setelah dibukanya PTM 100 persen. Masyarakat harus tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditentukan. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version