SEMARANG, Lingkarjateng.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menargetkan partisipasi masyarakat untuk pada Pilkada Serentak 2024 di Jawa Tengah lebih tinggi dibanding target yang ditentukan KPU Pusat.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Divisi (Kordis) Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Tengah, Akmaliyah, saat melakukan dialog daring di Lingkar TV dalam live event “Gebyar Pilkada Serentak 2024” pada Rabu, 27 November 2024.
Akmaliyah menuturkan bahwa pihaknya belum mendapati laporan kejadian khusus yang menghambat proses pemungutan suara di TPS-TPS di seluruh Jawa Tengah.
“Kami harap tidak ada kejadian khusus yang mencederai proses atau pelaksanaan pemungutan suara pada Pilkada ini,” tuturnya.
Disinggung mengenai tingkat partisipasi masyarakat Jawa Tengah pada Pilkada, Akmaliyah menyebut bahwa pihaknya tidak menarget 100 persen warga Jawa Tengah menggunakan hak pilihnya.
“Karena dengan berbagai kondisi dan faktor. Tingkat partisipasi pada Pemilu kemarin saja 82 persen di Jawa Tengah,” tuturnya.
Lebih jauh, ia mengungkap bahwa partisipasi masyarakat pada Pemilu dengan Pilkada tidak bisa dibandingkan.
“Untuk target partisipasi pada Pilkada sendiri, secara nasional itu 75,5 persen. Nah semoga harapan kita sih di Jawa Tengah sendiri bisa melampaui. Paling tidak hampir mirip dengan partisipasi pada Pemilu kemarin,” jelasnya.
Guna meningkatkan target partisipasi masyarakat, KPU Jawa Tengah juga telah mengupayakan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat.
“Pada tiap tahapan Pilkada, kita telah melakukan sosialisasi pada masyarakat dengan berbagai metode dan menyasar berbagai segmen pemilih. Jadi kita juga ada kolaborasi dengan organisasi, komunitas, dan masyarakat adat untuk melaksanakan sosialisasi,” ungkap Akmaliyah.
Selain itu, pihaknya juga menyosialisasikan Pilkada melalui penyelenggara Pilkada hingga tingkat bawah di masing-masing daerah.
“Ikhtiar kita sudah semaksimal mungkin kita laksanakan. Baik itu melalui metode langsung maupun tidak langsung,” imbuh dia.
Akmaliyah pun berharap partisipasi masyarakat bisa meningkat. “Karena per tahapan-tahapan ini kita sudah ajak masyarakat untuk berkontribusi,” jelas dia.
Lebih jauh, mengenai potensi pemungutan suara susulan (PSU), mengingat beberapa wilayah di Jawa Tengah rawan bencana, Akmaliyah mengatakan bahwa KPU telah memetakan potensi rawan bencana.
“Sudah kami petakan potensi musibah (di TPS). Kemarin di beberapa tempat juga sempat terjadi banjir, dan langsung ditindaklanjuti,” tandasnya. (Lingkar Network | Anita Nawang – Lingkarjateng.id)