Marak Trading Ilegal, Diskominfo Pati Ingatkan Urgensi Literasi Investasi

Marak Trading Ilegal, Diskominfo Pati Ingatkan Urgensi Literasi Investasi

Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Pati, Endah Murwaningrum (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Belakangan ini, di media dan platform digital banyak sekali memperlihatkan anak-anak muda crazy rich yang memamerkan kekayaan yang mereka dapat secara instan dan bisa dikatakan tidak logis. Ternyata di balik semua itu, mereka menawarkan trading ilegal.

Saat ini trading ilegal menyita perhatian banyak orang karena berbagai faktor. Salah satunya karena statusnya yang ilegal di Indonesia dan konsepnya yang mirip judi online. Oleh karena itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pati mengingatkan urgensi literasi investasi agar tidak terjebak trading ilegal.

“Maraknya aplikasi perdagangan (trading) ilegal di Indonesia harus menjadi pembelajaran untuk seluruh masyarakat tentang perlunya literasi investasi yang optimal. Maraknya aplikasi-aplikasi perdagangan ilegal seperti Binomo, IQ Option, Olymptrade, Quotex, dan lainnya merupakan imbas dari perkembangan teknologi yang semakin pesat dari tahun ke tahun,” jelas Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Pati, Endah Murwaningrum.

Evaluasi SPBE, Diskominfo Pati Kunker ke Diskominfo Kendal

Hal ini, menurutnya, memungkinkan aplikasi-aplikasi tersebut mempromosikan produknya melalui iklan-iklan di media sosial. “Pada zaman majunya teknologi digital seperti sekarang, rasanya akan sangat sulit menutup akses promosi aplikasi tersebut,” tambahnya.

Menurut Endah, hal utama yang perlu ditingkatkan untuk memerangi fenomena ini adalah edukasi yang komprehensif. Seluruh unsur masyarakat dan pemangku kepentingan terkait, wajib mendapatkan edukasi agar literasi investasinya semakin baik.

“Oleh karena itu, literasi investasi menjadi sangat penting, harus hati-hati, minimal kita harus cek dulu apakah legal atau tidak. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bisa menjadi tempat kita bertanya, apakah investasi ini aman atau tidak. Jangan hanya tergiur oleh janji keuntungan yang besar, apalagi yang nggak masuk akal, kemudian kita jadi korban selanjutnya. Untuk itu kita harus tingkatkan literasi keuangan bersama OJK agar tidak tertipu investasi bodong,” pesannya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version