DEMAK, Lingkarjateng.id – Kelompok Tani Mudo Makaryo 2 Desa Megonten Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak melakukan panen raya pada Masa Tanam (MT) I, Kamis (3/2). Demak sendiri merupakan kabupaten penghasil padi terbesar di Jawa Tengah sehingga mendapat predikat sebagai daerah lumbung pangan.
Panen secara simbolis dilakukan oleh Bupati Demak Eisti’anah dengan didampingi Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Plt. Kepala Dinpertan Pangan, Camat Kebonagung, unsur Forkopimcam, serta Kepala Desa Megonten.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan, sektor pertanian di Kabupaten Demak memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Meskipun hampir semua sektor mengalami penurunan di masa pandemi, namun sektor pertanian masih stabil bahkan mengalami kenaikan.
Bahas Tanggul Laut, Bupati Demak Kolaborasi dengan Dua Kepala Daerah
“Padi sebagai komoditas utama pertanian di Kabupaten Demak serta sebagai komoditas prioritas Pemerintah Pusat untuk mewujudkan swasembada pangan, melalui program Upaya Khusus (UPSUS),” kata Bupati.
Dia juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Demak menyambut baik dan gembira serta bersyukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya pelaksanaan panen kali ini.
“Alhamdulillah, para petani khususnya Kelompok Tani Mudo Makaryo 2 Desa Megonten berhasil mengelola lahan pertaniannya dengan baik, seperti yang kita lihat sekarang ini berupa panen padi,” tuturnya.
Bupati Demak Ajak ASN Keluarkan Zakat Profesi
Bupati juga mengimbau kepada masyarakat petani untuk menjadi petani yang mandiri, tangguh dan cerdas dalam mengelola lahan pertanian. Menurutnya, jangan hanya mengandalkan bantuan pemerintah saja, namun harus berkembang dan kreatif dalam membaca peluang.
“Baik dalam penerapan teknologi tepat guna pertanian, maupun distribusi pemasaran hasil panen untuk mewujudkan kemandirian pangan Kabupaten Demak,” jelasnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kapolsek Kebonagung, AKP Maryoto berharap, masyarakat khususnya petani tidak bosan untuk menggarap sawah dan ladang untuk membantu pemerintah dalam rangka ketahanan pangan.
“Para petani ini cukup krusial perannya, dalam mencukupi kebutuhan pangan nasional. Apalagi di masa pandemi Covid-19, yang menyebabkan perekonomian warga mengalami penurunan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)