Penanganan Tanggul Jebol di Anggaswangi Grobogan akan Dikoordinasikan dengan BBWS

BERKOORDINASI: Anggota Polsek Godong saat mengecek kondisi tanggul jebol di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong pada Rabu, 3 April 2024. (Dok. Polres Grobogan/Lingkarjateng.id)

BERKOORDINASI: Anggota Polsek Godong saat mengecek kondisi tanggul jebol di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong pada Rabu, 3 April 2024. (Dok. Polres Grobogan/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan menyebabkan tanggul sungai jebol di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong pada Selasa, 2 April 2024. Akibatnya sejumlah rumah warga pun terendam banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan tanggul jebol sepanjang sekitar 4 meter mengakibatkan permukiman warga di  Dusun Anggaswangi RT02/RW01 Desa Anggaswangi terendam banjir pada Rabu, 3 April 2024.

Menurutnya banjir di Grobogan itu juga disebabkan luapan Sungai Jajar Baru.

“Sedikitnya ada 10 KK (kartu keluarga) yang terendam (banjir), dengan ketinggian 40 hingga 50 sentimeter,” sambungnya.

Sementara itu pihak Polres Grobogan melalui Polsek Godong berjanji akan melakukan koordinasi dengan BBWS dan Dinas PUPR Grobogan, guna melakukan percepatan penanggulangan tanggul jebol.

“Kami dari Polsek Godong Polres Grobogan semaksimal mungkin akan meningkatkan koordinasi dengan BBWS dan DPUPR Grobogan untuk kecepatan penanggulangan tanggul yang jebol,” ujar Kapolsek AKP Bambang Jumena.

Sebelumnya, jajaran Polsek Godong telah melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir.

AKP Bambang Jumena menyampaikan bantuan sembako tersebut merupakan wujud kepedulian Polri terhadap warga terdampak banjir.

“Ada puluhan paket sembako yang kami salurkan pada warga terdampak banjir,” kata Kapolsek

Untuk diketahui, banjir yang terjadi di wilayah tersebut saat ini sudah surut. Namun Kapolsek Kapolsek Godong meminta kepada seluruh warga Desa Anggaswangi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version