FKKMTs Grobogan Minta Dana Hibah Kembali Diadakan

FKKMTs Grobogan Minta Dana Hibah Diadakan Kembali

TUNTUT DANA HIBAH: FKKMTs audiensi dengan anggota dewan di DPRD Kabupaten Grobogan, pada Senin, 18 Desember 2023. (Dok. DPRD Grobogan for Lingkar/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Forum Komunikasi Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (FKKMTs) menginginkan kembalinya dana hibah untuk madrasah yang dulu pernah ada sebelum pandemi Covid-19. Tuntutan itu mereka sampaikan dalam audiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Grobogan pada Senin, 18 Desember 2023.

Mereka berharap adanya dana hibah dari APBD bisa menunjang keberlangsungan atau membantu rekan-rekan guru madrasah dalam proses belajar mengajar.

Dalam audiensi tersebut diwakili oleh FKKMTs Wilayah Barat yang mana berafiliasi dengan Ma’arif se-Kabupaten Grobogan.

“Lumayan membantu untuk kawan-kawan kita di madrasah. Kaitannya dengan sedikit sentuhan dari pemerintah daerah,” ucap Maskuri yang mewakili FKKMTs dari Wilayah Barat.

Ia mengatakan, dulu pernah ada yang bentuknya hibah. Namun untuk nominalnya tidak pakem. Hal ini karena setiap madrasah menerima nominal yang berbeda. Perbedaan tersebut karena disesuaikan dengan jumlah siswa dan guru.

“Masing-masing madrasah beda-beda, berdasarkan jumlah guru dan jumlah siswanya,” sambungnya.

Terkait dengan nominal, pihaknya mengaku lupa. Namun, kata dia, jumlahnya tidak mencapai angka ratusan juta per tahun.

“Kalau sampai ratusan juta tidak, mungkin puluhan, hanya sedikit kok, itu pun untuk satu tahun,” katanya.

Ia mengatakan bahwa, karena hibah dulu pernah ada. Maka, sekarang diusahakan agar hibah tersebut diadakan kembali. Lebih lanjut ia mengatakan, dana tersebut tidak ada akibat adanya refocusing anggaran daerah untuk pandemi Covid-19. Sayangnya, hingga pandemi usai hibah itu belum ada kembali.

“Namun, kok sampai sekarang tidak ada,” ucapnya.

Pihaknya juga menjelaskan, bahwa nominal yang diterima oleh setiap instansi tidak sama karena dihitung dari rasio jumlah murid yang ada.

“Tergantung jumlah muridnya. Ada yang (jumlahnya) Rp 3,5 juta lalu ada juga yang (menerima) Rp 5 juta,” ucapnya.

Pihaknya berharap dana hibah untuk madrasah kembali dihidupkan. Karena sangat bermanfaat bagi guru-guru madrasah.

Senada dengan Maskuri, Khoirulloh salah seorang kepala madrasah yang hadir menjelaskan, pihaknya juga merasa memiliki hak untuk mendapat kucuran anggaran dari APBD melalui hibah. 

“Hibah yang diberikan Pemkab (Grobogan) dapat membantu kelancaran proses kegiatan belajar mengajar (KBM),” ujarnya.

Meski jumlahnya tidak banyak, lanjut Khoirullah, namun tetap memberi manfaat besar kepada madrasah.

“Dengan sedikit bantuan itu, kami jadi lebih terbantu. Teman-teman guru jadi lebih terbantu,” ujarnya.

Pihaknya berharap, untuk tahun-tahun yang akan datang, dapat diadakan kembali sebagaimana sebelum adanya pandemi covid-19. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)

Exit mobile version