Dispertan Grobogan Sebut Masih Banyak Pupuk yang Menumpuk di Distributor

dispertan grobogan

Kepala Dispertan Grobogan, Sunanto. (Eko Wicaksono/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kepala Dispertan Grobogan Sunanto, pada Selasa, 25 Juni 2024, masih banyak pupuk subsidi yang masih menumpuk di kalangan distributor atau pengecer

Sunanto mengatakan hal itu karena petani baru saja memasuki masa panen, sehingga banyak petani belum membutuhkan.

Oleh karena itu, ketersediaan pupuk untuk menghadapi Masa Tanam (MT-3) dan Masa Tanam (MT-1) mendatang kuotanya masih banyak.

Lebih lanjut, Sunanto memaparkan alokasi pupuk di Kabupaten Grobogan melalui 17 Distributor dan 437 Kios Pupuk Lengkap (KPL).

 Sementara itu, Sunanto memaparkan bahwa serapan pupuk belum mencapai 50 persen di awal Juni 2024.

“Serapan pupuk terbaru di awal Juni 2024 urea sudah 33,8 persen dan npk 25,56 persen. Sehingga masih banyak yang belum tersalurkan,” katanya.

Stok pupuk, sambung Sunanto untuk menghadapi MT-3 dan MT 1 mendatang sampai dengan hari ini masih mencukupi.

“Para distributor terus dikejar agar dapat menyerap banyak pupuk namun memang para petani saat ini belum membutuhkan,” katanya.

Dikatakan, perorangan sudah memiliki kuota, apabila pembelian melebihi kuota yang telah ditentukan, maka sisanya tidak dihitung subsidi. Sehingga, yang rugi adalah pengecernya karena tidak mendapatkan ganti.

“Untuk rumus kebutuhan pupuk yaitu Luas lahan x dosis x komoditas tanam x prosentase alokasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan terkait para petani yang belum terdaftar dalam e-alokasi namun memiliki lahan pertanian dapat diusulkan.

“E-alokasi dibuka dan tiap tiga bulan petani yang belum tercover dimasukkan,” katanya.

Dikatakan, penebusan pupuk subsidi bisa menggunakan kartu tani. Namun, bagi petani yang tidak memiliki kartu tani dapat menggunakan KTP. Apabila menggunakan KTP maka prosedurnya menggunakan aplikasi bernama I-puber.

“Penebusannya bisa di kios pupuk lengkap (KPL/pengecer pupuk resmi),” singkatnya.

Saat ini, sambung Sunanto Dispertan membuat posko di masing kecamatan untuk menerima aduan apabila terjadi masalah pupuk.

“Kami berusaha menyelesaikannya dalam 24 jam apabila ada masalah pupuk,” katanya.

Ditambahkan, pihaknya menyarankan kepada masyarakat apabila ada pengecer pupuk yang nakal silakan laporkan ke penyuluh, laporgub, atau ke medsos dinas pertanian. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version