GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan akan menganggarkan dana senilai Rp 3 miliar untuk membangun Jembatan Klumpit di Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
“Terdiri dari pembukaan dua abutment baru yang ditopang pondasi borepile dengan diameter 80 cm, kedalaman 6 meter dan 8 meter,” kata Sekretaris Dinas PUPR Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, pada Minggu, 12 November 2023.
Kemudian, pihaknya juga akan memanfaatkan dua pilar eksisting dengan dilakukan penguatan menggunakan selimut beton dan peninggian balok tumpu kurang lebih 1,20 meter. Hal ini bertujuan agar aman dari banjir.
Minim Anggaran, Perbaikan Jembatan Bandungharjo Grobogan Direalisasikan 2024
“Maksimal bentang tengah sepanjang 22 meter. Sedangkan bentang tepi masing-masing 12 meter,” ungkapnya.
Lebih lanjut, nantinya bangunan Jembatan Klumpit bagian atas total baru, dengan lebar lalu lintas efektif yang direncanakan 4 meter.
“Ini juga masih di bawah lebar jembatan standar. Karena minimal 5 meter,” tuturnya.
Pembangunan Jembatan yang memiliki panjang 47 meter dengan lebar 1 meter serta tinggi 8 meter itu, akan dilaksanakan pada tahun depan oleh Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Kabupaten Grobogan.
Banyak Telan Korban, Warga Minta Jembatan Bandungharjo Grobogan Diperbaiki
Sekretaris DPUPR itu mengatakan, Sungai Glugu memiliki karakter banjir yang cukup besar dan elevasi banjir maksimal 7,2 meter dari dasar sungai. Sehingga menurutnya, lantai jembatan sangat rawan hanyut.
“Sehingga, apabila terjadi banjir maksimal lantai jembatan eksisting sangat rawan hanyut terbawa arus,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, kondisi Jembatan Klumpit juga membahayakan warga karena banyak warga yang terjatuh dari jembatan.
“Bahkan, dari keterangan warga, banyak warga yang terjatuh dari jembatan,” jelasnya.
Oleh sebab itu, perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh ke Desa Jambangan, Kecamatan Geyer itu menjadi prioritas di tahun 2024. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)