BPBD Grobogan Ajak Semua Pihak Ikut Mitigasi dan Penanggulangan Banjir

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih. (Eko Wicaksono/Lingkarjateng.id)

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih. (Eko Wicaksono/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan berharap semua pihak ikut andil dalam mitigasi bencana tanpa terkecuali. Masyarakat juga diharapkan ikut berkontribusi dalam penanggulangan bencana.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih, berpendapat bahwa penyebab banjir yang terjadi dua kali pada bulan Maret 2024 karena luapan air Sungai Lusi dan Sungai Tuntang. Selain itu, kondisi pegunungan Kendeng Selatan dan Kendeng Utara yang tak maksimal juga menyumbang pemicu banjir.

“Masyarakat di hulu diharap untuk menjaga kondisi alam pegunungan dengan melakukan penanaman pohon agar ada resapan air bisa terjadi di daerah hulu,” ujarnya, Senin, 1 April 2024.

Grobogan Banjir Lagi, 8 Desa di 5 Kecamatan Terendam

Endang menegaskan bahwa normalisasi sungai seharusnya tidak hanya dilakukan di hilir tapi harus dimulai dari hulu. Sedangkan anggaran untuk normalisasi sungai di Kabupaten Grobogan diperkirakan membutuhkan anggaran yang sangat tinggi.

“Karena sungai yang di Grobogan sangat panjang, baik Sungai Lusi maupun Sungai Tuntang. Anggaran di BPBD Grobogan sebanyak Rp12 miliar. Namun, Pemkab Grobogan menyediakan dana tak terduga (DTT) yang bisa diambil bila terjadi bencana di wilayah Grobogan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan BPBD Grobogan sudah mengusulkan anggaran Rp150 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperbaiki infrastruktur di Kabupaten Grobogan usai diterjang banjir.

“Akan sesegera mungkin mengajukan ke BNPB untuk anggaran pasca-penanganan infrastruktur. Namun, hal tersebut masih menunggu terkait kemampuan dari pusat memberikan bantuan. Kita sendiri juga belum tahu,” ujarnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version