GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Grobogan Fitria Nita Witanti saat ditemui di kantor Bawaslu Grobogan mengatakan bahwa, saat ini kegiatan serupa telah dilakukan oleh Partai Gerindra sebanyak tiga kali.
“Pertama, di Kecamatan Gubug. Kedua di Hotel 21 Purwodadi dan ketiga hari ini di Klambu,” kata Nita.
Ia mengatakan, jika memang kegiatan yang dilakukan adalah reses murni seharusnya dilakukan secara terbuka, yakni dengan memberikan tembusan ke Polres Grobogan dan Bawaslu.
Ia menambahkan jika terbukti digelar kampanye secara terselubung ketika reses, maka bisa masuk ke dalam pidana Pemilu.
“Jika memang ada kampanye terselubung, saat reses berlangsung, justru masuk dalam ranah pidana Pemilu,” tutur Nita.
Ketika pengawas datang ke lokasi, sering kali mendapat penolakan dari pihak penyelenggara, termasuk yang terjadi di Gubug beberapa waktu lalu.
“Saat kegiatan berlangsung di Hotel 21, pengawas sempat menerobos masuk, namun hanya boleh mengambil satu foto kegiatan, serta tidak boleh melakukan kegiatan perekaman video,” jelasnya.
Dalam hal ini, pihaknya selaku Ketua Bawaslu Grobogan berencana akan mengirimkan surat imbauan ke Partai Gerindra dengan segera.
Sebelumnya, ratusan kepala desa di Kabupaten Grobogan diundang untuk menghadiri acara reses yang digelar anggota Komisi V DPR RI, Sudewo
Acara tersebut digelar secara tertutup di Rumah Joglo milik Ketua Partai Gerindra Kabupaten Grobogan Sugeng Prasetyo, Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, pada Kamis, 11 Januari 2024. Dalam undangan yang tersebar, acara beragenda Konsolidasi Program.
Panwaslu Kecamatan (Panwaslucam) dan awak media tidak mengetahui apa yang dibahas dalam pertemuan dengan anggota DPR RI itu. Hal ini karena saat acara berlangsung mereka dilarang masuk.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Panwaslucam Klambu, Indarto. Ia mengaku sudah hadir sejak pukul 8.30 WIB, namun duduk di luar pagar karena diminta pemilik rumah untuk keluar.
“Kita diminta di luar. Tak hanya kita, polisi yang hadir di lokasi tidak diperbolehkan mendekat termasuk para wartawan,” terangnya.
Setelah acara selesai, awak media baru diperkenankan masuk ke lokasi. Sedangkan Panwaslucam pulang karena tidak diizinkan masuk.
Pemilik rumah dan Ketua Partai Gerindra Grobogan Sugeng Prasetyo mengatakan bahwa, pihaknya tidak berhak menyampaikan isi pertemuan dalam acara reses yang digelar.
“Di sini kami hanya ditempati, sehingga tidak berhak menyampaikan kepada media,” terang Sugeng Prasetyo.
Kades di Grobogan Ungkap Isi Kegiatan
Sementara itu, salah satu kades di Grobogan yang menghadiri undangan pada kegiatan reses itu membeberkan bahwa, diduga ada permohonan kepada ratusan kades yang diundang.
Kades yang enggan disebutkan namanya itu, pada Kamis, 11 Januari 2024 mengatakan bahwa, meski undangan yang diberikan dengan agenda Konsolidasi Program, namun pihaknya diarahkan untuk mensukseskan salah satu pasangan capres-cawapres.
“Mereka meminta kepala desa mengarahkan warganya ke paslon 02, karena kepala desa memiliki wilayah serta punya power, dengan janji-janji kartu tani akan dihilangkan serta stok pupuk akan diperbanyak. Intinya DPR RI Sudewo telah banyak memberikan aspirasi ke Kabupaten Grobogan sehingga meminta para kepala desa untuk membantu dalam pemilu saat ini,” ungkap kades tersebut.
Ketua Bawaslu Grobogan Fitria Nita Witanti mengatakan, hal itu belum ranah temuan karena belum masuk di register penanganan. Namun lebih ke pencegahan karena kegiatan reses.
“Tahapan pemilu saat ini adalah tahapan kampanye. Kemudian petugas kami dilarang melakukan pengawasan, itu patut kami curigai. Reses murni atau ada praktik kampanye terselubung di dalamnya. Kalau memang kegiatan reses harapan kami petugas diberikan akses melakukan pengawasan. Sehingga, dapat melakukan pencegahan secara maksimal, karena yang terundang adalah kepala desa aktif,” tuturnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)