DEMAK, Lingkarjateng.id – Sejak Pemerintah Pusat menghapus Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan mengembalikan harga tersebut sesuai dengan mekanisme pasar, menyebabkan harga minyak goreng kemasan naik hingga dua kali lipat dari harga sebelumnya.
Hal ini membuat sebagian masyarakat beralih dari yang awalnya menggunakan minyak goreng kemasan berpindah menggunakan minyak goreng curah karena harganya yang lebih terjangkau.
Pedagang yang berada di Pasar Bintoro Demak yakni Arwani (48) mengatakan, stok minyak goreng kemasan miliknya tersedia, namun memang minat pembeli turun karena harganya yang sekarang di rasa terlalu mahal.
Minyak Goreng Curah di Pati Alami Kelangkaan
“Karena minyak goreng kemasan saat ini mahal, jadi pembeli berkurang dan saat ini pembeli beralih ke minyak goreng curah. Namun sekarang stok minyak goreng curah tidak ada,” ungkapnya.
Menurut pengakuannya, ketersediaan stok minyak goreng curah di kios miliknya terakhir kali ia dapatkan saat hari Jum’at (25/03) yang lalu.
“Iya yang dikawal polisi itu, saat itu kios saya mendapat jatah 4,5 ton minyak goreng curah harganya Rp15.500 per liter. Dalam waktu tiga jam langsung ludes diserbu pembeli,” jelasnya.
Namun untuk sekarang ini ia belum bisa menjamin kapan stok minyak goreng curah tersedia kembali, sebab saat ini ia belum mendapatkan lagi stok minyak goreng curah dari distributor.
“Kalau pesan minyak goreng curah, setiap hari pesan. Tetapi dari distributor mengatakan bahwa tidak ada stok. Saat sebelum subsidi stok minyak goreng curah aman,” jelasnya. (Lingkar Network l Falaasifah – Lingkarjateng.id)