DEMAK, Lingkarjateng.id – Sekelompok pemuda sengaja merusak pagar jembatan di Desa Babat, Kecataman Kebonagung, Kabupaten Demak agar truk bermuatan sound system bisa melintas.
Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial. Tampak sekelompok pemuda menggunakan palu dan martil merusak leaning atau pagar jembatan.
Menurut informasi yang dihimpun, truk bermuatan sound system itu berasal dari Jawa Timur. Lantaran luas jembatan terlalu sempit sekelompok pemuda nekat merusak pagar jembatan agar truk tersebut bisa melintas.
Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi membenarkan bahwa telah terjadi pengrusakan jembatan di Desa Babat lantaran jembatan itu tidak muat dilewati truk bermuatan sound system yang akan digunakan untuk takbir keliling di Demak.
“Terkait vidio viral pengrusakan jembatan ruas jalan Megonten-Mijen Desa Babat Kecamatan Kebonagung, Demak itu memang benar adanya. Pengerusakan tu dilakukan oleh sekolompok masyarakat Suketan maupun Babat,” kata AKP Winardi, Senin, 8 April 2024.
Hendak Dipakai saat Malam Takbir, 3 Truk Muat Sound System dari Jatim Kena Tilang di Demak
Sebelum melakukan pengerusakan leaning jembatan tersebut, sekelompok pemuda itu telah meminta izin kepada kepala desa setempat.
Atas kejadian tersebut, Polres Demak mengamankan 9 orang dan kades setempat.
“Kami dari pihak Polres Demak telah mengamankan 9 orang dan 1 orang kades terkait dengan pengerusakan tersebut. Kondisi leaning tersebut hampir 100 persen rusak. Kemudian tersangka kami kenakan Pasal 170 tentang pengerusakan secara bersama-sama,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengamankan barang bukti meliputi 2 martil besar yang digunakan untuk merusak, kemudian 3 truk, 1 pickup dan dan beberapa alat lainnya.
“Kades juga kita mintai keterangan dan masih kita dalami terkait kerusakan itu, saat ini masih kita lakukan pendalaman dan pemeriksaaan,” bebernya.
Sementara itu, Eko Yatno salah satu tim dari sound system yang berasal dari Jawa Timur mengungkapkan bahwa warga desa setempat yang mempunyai inisiatif melakukan pengerusakan.
“Bukan dari kita, dari warga yang inisiatif sendiri, kita hanya mengukur ngasih tau aja kalau truk ini nggak bisa lewat. Kalau untuk jalan lain saya kurang tahu,” ungkap Eko.
Eko menambahkan, sound system tersebut disewa oleh warga setempat yang akan digunakan untuk battle sound dan takbir mursal pada malam takbir Idul Fitri.
“Baru kali ini datang di Jawa Tengah, biaya sewa sekitar Rp16 juta. Ini ada 8 shaf/unit subwofer, ya ini rencananya mau dibuat takbir keliling,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Burhan. A – Lingkarjateng.id)