Kunjungan Wisata Masih Sepi, Pemkab Demak Diminta Bangun Akses Jalan ke Pantai Arnavat

DUDUK SANTAI: Pengunjung sedang menikmati Pantai Arnavat di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak belum lama ini. (M. Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DUDUK SANTAI: Pengunjung sedang menikmati Pantai Arnavat di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak belum lama ini. (M. Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak yang bertahun-tahun terdampak rob dikejutkan dengan munculnya sebuah pulau seluas 60 hektare (ha) yang dinamai Pulau atau Pantai Arnavat. Kini pulau tersebut jadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Demak.

Diketahui Pantai Arnavat Surodadi (PAV) telah diresmikan oleh Bupati Demak Eisti’anah pada 27 Desember 2023 lalu sebagai destinasi wisata baru di Kota Wali. Namun kunjungan wisatawan ke Pulau Arnavat masih terbilang sepi. 

“Ini kalau untuk hari-hari biasa cuma sekitar 25 orang, kalau weekend itu lumayan kisaran 50 orang lebih,” ungkap Kepala Desa Surodadi Supriyanto belum lama ini.  

Menurutnya, sepinya kunjungan ke pulau baru tersebut dikarenakan fasilitas yang disediakan belum cukup memadai.

“Ini gelompang air laut mengalami pasang. Saya memaklumi karena kondisinya masih baru. Sampah kotoran dari laut itu masih banyak,” tuturnya.

Ke depan, pihaknya berjanji akan berupaya mengembangkan destinasi wisata alam baru di Desa Surodadi tersebut. Seperti halnya membuka usaha mikro kecil menengah (UMKM) sarana prasarana, dan infrastruktur lain.

“Jangka dekat kita meningkatkan potensi masyarakat dan juga mengangkat UMKM Desa Surodadi. Selain itu, kita nanti membuat kreativitas dari beberapa RW. Kita akan adakan dari tokoh masyarakat, pemuda, ibu PKK untuk membuat tempat persinggahan yang ada di sana,” bebernya.  

Selain itu, pihaknya juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak untuk membangun akses jalan menuju lokasi destinasi wisata ini.

“Makanya kita menunggu pembangunan akses jalan yang belum baik ini. Kita masih menunggu dari Bupati ataupun dinas terkait untuk membangun akses jalan tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya, Syamsul (25) salah satu pengunjung Pantai Arnavat mengaku pertama kali datang ke destinasi wisata tersebut. Namun, ia menyayangkan banyak sampah yang berserakan di bibir pantai. 

“Harusnya dibersihkan sampah yang berserakan di laut itu, mungkin kiriman dan juga banyak kulit kerang itu dilakukan pembersihan kalau kena kaki ‘kan itu sakit,” ucapnya.

Ia berharap destinasi wisata tersebut bisa lebih ditingkatkan terkait pengelolaannya.

“Sekitaran tanaman mangrove lebih bisa dikasih variasi seperti diberi jembatan supaya wisatawan bisa muter-muter di sekitaran mangrove,” imbuhnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version