BLORA, Lingkarjateng.id – Warga Blora dihebohkan dengan beredarnya video tangisan seorang nenek paruh baya. Di dalam video yang beredar, nenek tersebut meminta bantuan kepada Bupati Blora Arief Rohman agar lahan sawah garapannya ia dapatkan dari PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) bisa kembali.
Setelah ditelusuri, nenek paruh baya di dalam video viral tersebut bernama Mbah Muhartini (64), warga asal Dukuh Wonosari, Desa Tempurejo, Kecamatan Blora Kota. Dirinya tak bisa menahan kesedihan usai menyerahkan surat hak guna pakai lahan sawah yang digarapnya kepada dua orang petugas PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
“Kulo bingung, kok saget saben kulo saget diserobot tiyang saking perusahan mboten kulon nuwon (Saya bingung, kok bisa sawah saya bisa diserobot orang dari perusahaan tanpa permisi). Kulo akhire wonten tiang mertamu kan, kulo dividio, kulo purun, kulo wanton-wantonke (Saya akhirnya ada orang bertamu, saya divideo, saya mau, saya berani-beranikan. Nyuwun tulung Pak Bupati Blora (Minta tolong Pak Bupati Blora),” ucapnya saat ditemui, Senin (28/3).
Lantik 8 Kades Baru, Bupati Arief Ajak Sesarengan Mbangun Blora
Ia menyampaikan, bahwa lahan tersebut didapatkan dari PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api). Ia juga mengaku sudah 20 tahun menggarap lahan milik PT. KAI tersebut. Dari situ dirinya bertahan hidup.
“Ajeng kulo ngge pangan pak, ajeng kulo pajeki mboten angsal (Mau saya pakai untuk kebutuhan makan Pak, mau saya sewa tidak boleh),” terangnya.
Perlu diketahui lahan garapan milik Mbah Muhartini tersebut dulunya adalah tanah area jalur kereta api yang saat ini beralih fungsi menjadi area persawahan. Jika sewaktu-waktu jalur kereta api itu kembali diaktifkan, maka mau tidak mau, pengguna lahan diwajibkan untuk mengembalikan.
Presiden Dorong Pemerintah Daerah Gunakan Produk Dalam Negeri, Pemkab Blora Siap Tindaklanjuti
Mengetahui ada warganya yang butuh bantuan, Bupati Blora Arief Rohman selanjutnya meminta informasi lebih lanjut tentang Mbah Muhartini.
“Coba saya teruskan ke Pak Camat agar dicek dan juga meminta petunjuk lain-lain, termasuk orang di dekat lokasi lahan Mbah Muhartini yang bisa dihubungi,” jelasnya saat dikonfirmasi. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)