BLORA, Lingkarjateng.id – Lapangan sepakbola Gelora Randublatung, Kabupaten Blora saat ini kondisinya sudah tak layak digunakan sebagai arena latihan lantaran sering tergenang air saat musim penghujan dan medan yang tidak rata.
Selain itu, lapangan Gelora Randublatung juga nampak tak terawat. Hal ini terlihat dari kebersihan lapangan yang kurang terjaga. Sampah plastik tampak di salah satu area lapangan yang posisinya tergenang air.
Salah satu sekolah sepak bola (SSB) yang terpaksa menggunakan Lapangan Gelora Randublatung sebagai tempat latihan adalah SSB Akademi Rasta Randublatung.
Menurut sang pelatih, Mardi, pihaknya tidak punya tempat latihan lain kecuali Lapangan Gelora Randublatung.
“Iya kami terpaksa menggunakan lapangan ini, karena tidak ada pilihan lain,” ujarnya belum lama ini.
Mardi mengakui cukup berisiko menggunakan lapangan tersebut, namun ia hanya bisa menginngatkan anak didiknya untuk berhati-hati agar tidak mengalami cedera.
“Resiko kaki terperosok lubang-lubang menganga lapangan yang berakibat cidera sudah kita perhitungkan,” bebernya.
Sementara itu asisten pelatih, Reno, menjelaskan status lapangan Gelora Randublatung memang milik Desa Pilang. Pihaknya berencana melaporkan kondisi lapangan kepada pihak desa agar ada perbaikan sehingga lapangan bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Kami berencana mengajukan proposal perbaikan kepada kepala desa,” ungkapnya.
Menurutnya, kondisi Lapangan Gelora Randublatung saat ini dalam keadaan miring dan banyak lubang serta tanahnya retak-retak.
“Kita mau melakukan pertandingan eksebisi saja kami tidak berani,” ucapnya.
Terpisah, seorang siswa SSB, Akhsan, mengatakan bahwa saat latihan dirinya selalu waswas karena takut terjatuh.
“Ya kalau latihan merasa tidak nyaman, tapi ya harus tetap latihan” ujar remaja 14 tahun itu. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)