Dinkes Blora Imbau Warga Waspada Penyakit Penyerta saat Kemarau

ILUSTRASI: Seorang pasien sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. (Freepik @partystock/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Seorang pasien sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. (Freepik @partystock/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Prih Hartanto, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyakit penyerta yang bisa menjadi ancaman saat musim kemarau.

Hartanto menyampaikan dampak dari musim kemarau sudah mulai dirasakan mulai dari kekeringan, polusi udara, dan beberapa efek lainnya.

“Meski bukan penyakit berbahaya, tetapi masyarakat kami imbau agar tetap memperhatikan kemungkinan penyakit penyerta yang timbul akibat datangnya musim kemarau,” ujarnya, Minggu, 26 Mei 2024.

Beberapa jenis penyakit penyerta tersebut di antaranya ancaman dehidrasi, dermatitis atopic atau eksim yang menyebabkan kulit mengalami ruam dan gatal.

“Jika sudah merasakan ruam dan gatal, kita bisa mengompres bagian tersebut dengan air dingin, mandi air hangat, menggunakan sabun mandi mengandung hypoallergenic, dan mengoleskan pelembap atau krim sesuai rekomendasi dokter,” jelasnya. 

Penyakit penyerta lainnya yakni tifus. Hartanto menerangkan pencegahan penyakit tifus bisa dimulai dengan menjaga kebersihan serta pola hidup sehat.

Penyakit penyerta lainnya yang perlu diwaspadai yakni radang tenggorokan, masuk angin, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

“Biasanya penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa. Bayi di bawah usia lima tahun, orang tua lanjut usia (lansia), dan orang dengan gangguan imun juga menjadi orang rentan terjangkit ISPA. Untuk pencegahannya, kita bisa mengupayakan dengan sering mencuci tangan, mengurangi intensitas menyentuh bagian mulut dan hidung, banyak konsumsi makanan mengandung serat, mengonsumsi vitamin, dan rutin berolahraga. Adapun penanganannya, bisa mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, istirahat yang cukup, meningkatkan konsumsi air mineral, minum air lemon hangat, dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi untuk pernapasan yang lebih nyaman,” paparnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version