7 Tahun Diperjuangkan, Jalan Randublatung-Getas Blora Akhirnya Dibangun

PROYEK INFRASTRUKTUR: Pembangunan Jalan Randublatung-Getas yang menghubungkan Kabupaten Blora dan Ngawi mulai dibangung pada Selasa, 7 November 2023. (Dok. Humas Pemkab Blora/Lingkarjateng.id)

PROYEK INFRASTRUKTUR: Pembangunan Jalan Randublatung-Getas yang menghubungkan Kabupaten Blora dan Ngawi mulai dibangung pada Selasa, 7 November 2023. (Dok. Humas Pemkab Blora/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Pembangunan ruas Jalan Randublatung-Getas Kabupaten Blora baru saja mulai dibangun pada Selasa, 7 November 2023. Akses jalan yang mempermudah akses Blora ke Kabupaten Ngawi itu diharapkan bisa memperlancar roda perekonomian masyarakat.

Realisasi pembangunan Jalan Randublatung-Getas ini telah melalui proses panjang hampir 7 tahun hingga akhirnya menjadi usulan prioritas pembangunan dengan bantuan Inpres.

Rencananya, sepanjang 10 km ruas jalan ini akan dibangun dengan cor rigid beton dan memiliki lebar 6 meter yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui dana Inpres Jalan 2023 dengan total anggaran Rp 53,7 miliar. Untuk pembangunan ruas jalan yang belum tertangani juga akan diusulkan lagi di tahun 2024.

Bupati Blora, Arief Rohman mengaku dulu semenjak dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati sampai sekarang menjadi Bupati, saat berkunjung ternyata dirinya kerap mengirimkan dokumentasi berupa foto maupun video kondisi ruas Jalan Randublatung-Getas ke sejumlah pejabat terkait di Kementerian.

Dapat Inpres Rp 53,7 M, Jalan Randublatung-Getas Blora Tembus Ngawi Segera Dibangun

Menurutnya, ruas jalan tersebut sangat strategis untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat dan berkembangnya wilayah Blora bagian selatan dan juga Ngawi.

“Saya merasa lega bahagia terharu, karena ini bisa terwujud, ketika dulu jalannya jelek saya berkunjung kesini, saya upload video saya selalu kirimkan ke PUPR lewat Pak Sekjen PUPR, ke Pak Sekjen Mensesneg, ke Pak Menteri, dan Bu Rektor UGM. Karena kalau jalan ini dibangun, nanti Blora selatan akan hidup, baik dari sisi ekonomi, pertanian dan sektor-sektor lainnya. Karena ini potensinya luar biasa, ini men shortcut (mempersingkat) ya kalau nanti kita mau ke Ngawi, ke tol, tidak harus lewat Cepu lagi bisa langsung disini,” ujarnya

Untuk menunjang konektivitas dua kabupaten, Bupati Arief juga telah berkoordinasi dengan Bupati Ngawi agar nantinya pembangunan kedua wilayah bisa saling terhubung.

Pihaknya berharap agar pembangunan jalan bisa selesai tepat waktu, yakni pada bulan Desember 2023.

Ke depannya, pembangunan ruas-ruas jalan yang menjadi prioritas dan belum tertangani di 2023, akan terus diusulkan dan didorong agar bisa terealisasi di tahun 2024 mendatang.

“Saya menjabat jadi Bupati selama 2,5 tahun ini yang dibangun untuk infrastruktur hampir sekitar 700-800 miliar plus Inpres, dengan melalui berbagai skema. Ada yang pinjaman dan macam macam. Memang belum selesai semua tapi 2024 kita usulkan lagi,” ungkapnya.

Temui Mensesneg, Bupati Blora Bahas Pembangunan Jalan Randublatung-Getas

Sementara itu, PPK Provinsi Jawa Tengah untuk pembangunan Jalan Randublatung-Getas, Arif Agus Setiawan menuturkan bahwa pembangunan tersebut ditargetkan rampung sekitar tanggal 31 Desember 2023. Ia juga meminta agar masyarakat bisa turut serta mendukung terlaksananya pembangunan tersebut.

“Mohon maaf untuk warga sekitar, mungkin akan sedikit terganggu oleh pelaksanaan pembangunan ini, karena kami harus berjibaku dalam waktu 63 hari agar bisa selesai dan juga mohon support dan dukungannya agar pelaksanaanya lancar dan selesai direncanakan sekitar tanggal 31 Desember itu secara fisiknya,” pungkasnya.

Pembangunan Jalan Randublatung-Getas ini pun disambut baik warga. Salah satunya Agustian, warga Desa Getas, Kecamatan Kradenan. Ia menyatakan sangat senang karena jalan yang menjadi akses utama ke desa tempat tinggalnya bisa dibangun.

“Ini merupakan sejarah baru, bisa menembuskan Jalan Blora-Ngawi via Randublatung-Getas-Banjarejo. Semoga menjadi amal jariyah Bapak Bupati Blora dan Bupati Ngawi. Karena ini menjadi alternatif penghubung Blora dan Ngawi, serta sangat membantu untuk membuka roda perekonomian masyarakat kawasan hutan. Maturnuwun sanget kagem Bupati andalan kami,” jelasnya.

Hati-Hati, Jalan Randublatung-Getas Blora Seperti Jalur Offroad

Menurutnya, sebelum dibangun Jalan Randublatung-Getas sangat sulit dilalui, bahkan untuk menuju pusat kota memerlukan perjuangan dan waktu yang lama.

“Kalau nanti sudah mulus tentu akan menyingkat waktu, yang biasanya perjalanan di jalan jelek hampir satu jam lebih kalau sudah bagus bisa lebih cepat lagi,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Wahyudi, warga Randublatung. Menurutnya jika Jalan Randublatung-Getas selesai dibangun tentunya akses menuju ke Ngawi semakin cepat.

“Randublatung menuju ke arah Ngawi ini hanya sekitar 30 km kalau jalan bagus tentu semakin cepat lagi, ditambah lagi jalan getas ke Ngawi ini juga baru pembangunan juga,” katanya

Selain Desa Getas, sejumlah desa di kawasan hutan Blora yang akan terbuka aksesnya di antaranya, Desa Bodeh, Tlogo Tuwung, Kepoh dan sejumlah desa lainnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

7 Tahun Diperjuangkan, Jalan Randublatung-Getas Blora Akhirnya Dibangun 2
Exit mobile version