Tetap Tenang! Ini 5 Tips Parenting Menghadapi Remaja Laki-Laki

ILUSTRASI: Tiga orang remaja laki-laki yang tergabung dalam kelompok skates. (Freepik/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Tiga orang remaja laki-laki yang tergabung dalam kelompok skates. (Freepik/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id Mendidik anak remaja merupakan salah satu tantangan besar bagi orang tua, khususnya pada remaja laki-laki. Pasalnya pada fase ini anak senang mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan. Usia remaja juga merupakan fase dimana sirkel pertemanan merupakan hal penting sehingga lingkungan sosial akan mempengaruhi perilaku mereka.

Perubahan yang terjadi pada masa remaja tidak terbatas pada bentuk fisik, tetapi juga secara emosional dan sosial sehingga penting bagi orang tua melakukan pendekatan yang bijak dalam menghadapi dan mendampingi remaja. Berikut beberapa tips parenting yang dapat membantu menghadapi remaja laki-laki.

1. Memberlakukan Aturan dan Batasan

Masa remaja kadang dipandang sebagai masa pemberontakan anak sehingga tak heran jika sikap remaja khususnya remaja laki-laki mulai tidak suka diatur. Untuk mengatasi hal ini, dosen fakultas psikologi Universitas Padjajaran, Vidya Anindhita menyarankan orang tua untuk menerapkan pola asuh authoritative parenting. Yaitu dengan menerapkan aturan dan batasan mengenai hal-hal yang boleh maupun dilarang namun masih mengutamakan kehangatan relasi antara orang tua dan anak.

Pola authoritative parenting bersifat terbuka dimana orang tua tetap memberi kesempatan terhadap anak untuk bernegosiasi dan berdiskusi sehingga tercipta hubungan yang saling memahami.

2. Komunikasi yang Tepat

Remaja seringkali menghadapi tekanan dari berbagai arah sehingga mempengaruhi sikap, cara pandang, dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Oleh karena itu butuh cara komunikasi yang tepat, sebab omelan orang tua tidak akan mempan untuk mengubah remaja menjadi penurut. Jadilah pendengar untuk memahami dunia mereka, berikan ruang untuk mengungkapkan pendapat, perasaan, dan pengalaman mereka.

3. Ajari Bertanggungjawab

Fase remaja merupakan masa penting sebelum memasuki kehidupan dewasa oleh karena itu penting untuk mendidik mereka menjadi pribadi yang bertanggungjawab. Tanggung jawab dapat dipelajari dengan berbagai cara. Kebanyakan remaja belajar dari teladan, yaitu dengan mengamati dan mencontoh orang yang bertanggung jawab. Akan tetapi, remaja juga bisa belajar dari kesalahan yang dia lakukan dan merasakan sendiri konsekuensi tindakan yang tidak bertanggung jawab. Sumber terbaik untuk mempelajarinya adalah orang tua, dalam kata lain sebagai orang tua harus memberikan teladan yang baik untuk anaknya.

4. Menghormati Privasi

Seiring bertambahnya usia, anak semakin membutuhkan ruang privasi bagi dirinya sendiri. Orang tua perlu memahami kebutuhan remaja ini karena ruang perivasi menjadi bagian dalam diri remaja yang seharusnya bersih dari gangguan orang luar. Hormati ruang pribadi mereka, dan berikan kepercayaan sejauh yang pantas. Hal ini membantu membangun rasa percaya diri mereka. Namun, jika diperlukan tawarkan untuk memberikan bantuan dengan cara yang tidak memaksa dan lebih kepada memberikan saran.

5. Kenali Lingkungan Sosialnya

Pada usia remaja, teman merupakan bagian terpenting dalam kehidupan dan bahkan mempengaruhi perubahan tindakan dan perilaku mereka. Hal itu menjadi salah satu cara remaja menemukan jati diri mereka. Namun sebagai orang tua hendaknya tidak langsung menghakimi perubahan remaja, alih-alih damping mereka dan ingatkan soal konsekuensi dan tanggung jawab pada setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Kemarahan orang tua dalam menyikapi perubahan remaja justru bisa membuat mereka menarik diri sehingga membuat hubungan anak dan orang tua menjadi renggang.

Menghadapi remaja laki-laki memang bisa menantang, tetapi dengan pendekatan yang bijak dan penuh kasih dapat membantu mereka melewati masa ini dengan sukses dan membangun hubungan yang kuat. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version