Oleh : SUWARNI, S.Pd SD Guru SDN Tunjungrejo 01 Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati
Guru sebagai pelaku pendidikan mempunyai tugas sangat penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia agar terbebas dari buta teknologi. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi-materi sesuai dengan apa yang ada dalam kurikulum merupakan modal penting keberhasilan siswa (Nuryani Rustaman,2011:17)
Examples non examples adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, dan kasus yang bermuatan masalah (Aris Shoimin, 2014: 73) Jadi examples non examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh bisa melaui media, contohnya menggunakan gambar atau juga bisa menggunakan non media sebagai contoh.
Model pembelajaran examples non examples juga bisa masuk dalam tipe pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tergantung pelaksanaannya. Model pembelajaran examples non examples masuk dalam tipe pembelajaran kooperatif jika pembelajaran yang dilakukan, siswa belajar dengan bekerja sama dengan teman secara berpasangan maupun dengan kelompok yang beranggotakan siswa yang lebih banyak.
Strategi ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan Menurut Miftahul Huda (2013: 235) menjelaskan langkah – langkah model pembelajaran examples non examples diantaranya :
- Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus pembentukan kelompok siswa.
- Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara seksama, agar detil gambar dapat dipahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.
- Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh guru.
- Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masingmasing.
- Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
Pada perbaikan pembelajaran siklus I peneliti menerapkan model examples non examples, berdasarkan pembagian kelompok tanpa membedakan tingkat kecerdasan siswa, pada akhir siklus I pertemuan II siswa mengalami peningkatan ketuntasan dari pra siklus ketuntasan siswa 40,91% atau 9 siswa dan pada siklus I ketuntasan siswa 68,18% atau 15 siswa.
Pada model pembelajaran examples non examples, siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, dan bermain sendiri atau memperhatikan yang lain, mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran, materi yang disampaikan guru tidak diterima siswa yang gagal dalam perbaikan pembelajaran siklus I, maka peneliti masih perlu melaksanakan perbaikan pemebelajaran siklus II.
Pada perbaikan pembelajaran siklus II menerapkan model examples non examples berdasarkan pembagian kelompok dengan membedakan tingkat kecerdasan dan melibatkan seluruh siswa secara langsung dalam pembelajaran pada akhir siklus II ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari siklus I ketuntasan siswa 68,18% atau 15 siswa dan pada siklus II ketuntasan siswa 95,45% atau masih ada satu siswa belum tuntas dengan hasil yang memuaskan.