Bangga Jadi Nahdliyin, Hartopo-Masan Kompak Peringati Harlah NU di Kudus

Harlah NU Kudus

KOMPAK: Bupati Kudus HM. Hartopo dan Ketua DPRD Kudus Masan kompak menunjukkan kartu NU yang mereka dapatkan saat memperingati Harlah ke-99 NU di Gedung Serbaguna Graha Idola, Kamis (17/2). (Istimewa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Bangga jadi nahdliyin, Bupati Kudus H.M. Hartopo beserta Ketua DPRD Kudus Masan kompak peringati hari lahir ke-99 Nahdlatul Ulama (Harlah NU) di Gedung Serbaguna Graha Idola, Kamis (17/2) malam. Selain keduanya, hadir pula Kepala OPD terkait dan para alim ulama NU.

Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) telah berusia hampir seabad. Saat ini, tepat pada tanggal 17 Februari 2022 atau bertepatan dengan 17 Rajab 1443 H, NU telah berusia 99 tahun dari awal berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H. Untuk menyambut Harlah ke-99 NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Kudus menyelenggarakan Peringatan Harlah dengan tema menyongsong satu abad NU: Merawat Jagad, Membangun Peradaban.

Dalam kegiatan itu, Bupati Kudus Hartopo menyebut bahwa Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia telah banyak berkontribusi bagi kehidupan beragama, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, dalam Harlah NU pihaknya pun memberikan ucapan selamat.

Pemkab Jepara Bakal Ikut Sukseskan Harlah NU ke-99

“Alhamdulillah saat ini NU telah berusia 99 tahun. Untuk itu saya mengucapkan selamat atas lahirnya NU ke-99 ini, Organisasi Islam terbesar di Indonesia yang telah memberikan banyak kontribusi bagi negeri,” ucapnya.

Pihaknya juga mengungkapkan iringian doa dan harapan, semoga NU akan terus menjadi bagian terdepan dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan dengan penuh keteduhan demi masa depan bangsa dan negara.

“Selalu teriring doa dan harapan agar NU selalu menjadi bagian terdepan dalam membangun bangsa. Untuk itu, saya atas nama Pemerintah Kabupaten Kudus menyampaikan terima kasih atas peran NU dan dukungan para ulama yang selama ini telah membantu dan bersinergi dengan Pemkab Kudus,” ungkapnya.

RMI NU Pati Gelar Halaqoh, Bahas Urgensi Perda Pesantren

Pihaknya menambahkan, semua tentu berharap agar di usia hampir satu abad ini, NU tetap konsisten dalam memperjuangkan cita-cita para masyayih atau pendiri NU.

“Semoga NU ke depannya selalu konsisten dalam memperjuangkan cita-cita para alim ulama. Saya juga akan berkomitmen pada romo kiai khususnya Gus Ulil Albab dan pengurus NU lainnya untuk berupaya selalu bersinergi membangun Kudus. Apa yang bisa saya lakukan untuk NU, akan saya berikan,” janjinya.

Sementara itu, Ketua PC NU Kudus, Asyrofi Masyitoh dalam sambutan peringatah Harlah NU menceritakan sedikit tentang sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama, dengan harapan para warga NU selalu mengenang perjuangan ulama terdahulu.

“Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pertama kali dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Sebelumnya para kiai pesantren telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada 1916 serta Nahdlatul Tujjar atau Kebangkitan Saudagar pada 1918,” terangnya.

Lingkar Media Group Bersholawat Bersama Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf Assegaf

“Hingga saat ini Nahdlatul Ulama dikenal sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini secara berjenjang memiliki kepengurusan hingga tingkat kampung atau dusun,” tutupnya.

Sementara itu, Rois Syuriah PC NU Kudus K.H. Ulil Albab Arwani memberikan apresiasi pada Bupati dan DPRD Kudus karena dapat bersatu untuk mendukung kegiatan NU sehingga bisa membangun NU Center.

“Para pemimpin Kudus ini saya tahu dalam mendukung NU menggunakan hati yang tulus dan ikhlas. Semoga kebaikan mereka dibalas oleh Allah. Beliau Bupati dan Ketua DPRD turut berkontribusi mendukung kegiatan NU dengan memberikan bantuan hibah, sehingga kami dapat mendirikan NU Center,” katanya.

Perangi Covid-19, Taj Yasin Apresiasi Kiai dan Tokoh Masyarakat

Ulama karismatik itu pun menilai bahwa politik adalah ranah yang harus digunakan untuk berjuang meraih kepemimpinan yang baik sesuai ahlussunah wal jamaah.

“Jangan jadikan politik sebagai ajang kepentingan diri maupun kelompok. Namun, jadikanlah politik sebagai jalan untuk mendukung hal yang bersifat kepentingan umum sesuai ajaran agama yang berlandaskan ahlussunah wal jamaah,” tandasnya.

Di akhir kesempatan, Bupati Kudus H.M. Hartopo pun menyerahkan wakaf tanah (ketiga) senilai Rp50 juta untuk pembangunan NU Center Kabupaten Kudus. Selain itu, Bupati Kudus dan Ketua DPRD Kudus juga diberikan kartu tanda anggota NU (KARTANU) oleh Ketua PC NU Kudus. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version