Upaya Mewujudkan Matematika Sebagai Pelajaran yang Menyenangkan dan Disukai Siswa

WhatsApp Image 2023 06 05 at 14.10.42

Oleh: Nunung Anipah, S.Pd, Guru Matematika SMP N 1 Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah

Matematika merupakan aspek penting didalam kehidupan manusia. Pada dasarnya, ilmu matematika dapat dipelajari oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Kita dapat merasakan penerapan ilmu matematika dalam kehidupan. Hampir semua cabang ilmu memiliki interaksi dengan matematika di dalamnya, seperti ilmu biologi, kimia, fisika, sejarah dan ilmu agama. Pentingnya matematika dan keterikatannya dalam kehidupan menuntut siswa untuk tidak takut dan tidak menutup mata ketika berinteraksi dengan pelajaran matematika di sekolah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika. Matematika dianggap sebagai hal yang menakutkan. Mereka akan membayangkan angka-angka yang rumit dan susah untuk dicari penyelesaiannya, terbayang rumus – rumus yang sulit untuk dihafal dan dimengerti. Matematika dipahami sebagai ilmu yang serba pasti.

Siswa yang belajar disekolah pun menerima pelajaran matematika sebagai sesuatu yang harus tepat dan tidak boleh salah sedikitpun. Sehingga matematika menjadi suatu beban dan bahkan menjadi sesuatu yang sangat menakutkan.

Matematika merupakan pelajaran wajib sejak sekolah dasar, sudah sepatutnya memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa. Untuk menumbuhkan daya tarik pada suatu mata pelajaran diperlukan adanya refleksi bagi guru sebagai seorang pendidik.

Apakah selama pembelajaran, guru sudah menggunakan metode yang menarik siswa untuk belajar matematika? Apakah guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran dikelas, atau hanya sekedar menjadi objek untuk menerima ilmu? Apakah guru sudah berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran?

Sekolah merupakan wadah pendidikan hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, termasuk pada saat siswa belajar matematika. Keberhasilan dan kesuksesan dalam pembelajaran matematika tidak akan terwujud ketika siswa masih terbelenggu oleh pola pikir yang buruk dengan mata pelajaran tersebut.

Memperbaiki pola pikir bahwa matematika itu sulit, membosankan dan tidak menyenangkan merupakan langkah untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang bermakna. Salah satu cara mengubah pola pikir yang buruk tentang matematika dapat dilakukan oleh guru dengan memberikan pembelajaran yang bermakna kepada siswa.  Pembelajaran matematika yang bermakna dapat dilihat dengan indikator pada saat siswa dan guru mampu menikmati setiap tahapan belajar mengajar di ruang kelas.

Bukanlah hal yang mudah untuk membuat siswa menyukai pelajaran matematika. Namun, bukan hal yang mustahil pula untuk dapat mewujudkan siswa menyukai matematika. Dibutuhkan kerja keras dan usaha yang maksimal dari seorang guru sebagai pengajar agar siswa menyukai pelajaran tersebut.

Kesalahan seorang guru matematika menurut penulis sendiri adalah ketika matematika menjadi suatu pelajaran yang hanya menekankan pada penghafalan rumus, kecepatan berhitung tanpa memberikan makna yang jelas kepada siswa tentang esensi belajar tersebut. Guru hanya menuntut siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan target pencapaian pada kurikulum, tanpa memperhatikan apakah siswa dapat menerima pelajaran.

Hal inilah yang seringkali menjadi penyebab siswa malas untuk belajar matematika. Jangan sampai keinginan untuk mencapai target kurikulum pembelajaran mengubah peran guru yang sehatusnya menjadi seorang fasilitator bagi siswa justru menjadi sosok yang otoriter dengan metode pembelajaran yang kurang kreatif dan memaksa.

Secara umum, seorang guru memiliki kewajiban untuk memberikan materi pelajaran kepada semua siswa seseuai dengan standar kurikulum yang berlaku. Namun, disisi lain guru juga harus mampu membaca kondisi siswa dan melibatkan secara aktif peran siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Guru matematika ditantang untuk kreatif dan harus berkembang untuk menghidupkan suasan pembelajaran yang menyenangkan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa termotivasi untuk mengikutinya.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, guru dan siswa dituntut untuk sama-sama aktif dalam menggunakan bahan ajar yang berragam. Guru dan siswa yang aktif akan mendorong terciptanya suasana kelas dan metode pengajaran yang lebih demokratis serta menyenangkan.

Dengan mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran diharapkan matematika tidak lagi menjadi salah satu mata pelajaran yang menakutkan. Siswa yang senang dan tertarik untuk belajar matematika akan berdampak pada penguasaan dan pemahaman materi matematika yang menjadi dasar pengembangan tekhnologi dan sains.

Keberhasilan dalam menciptakan pembelajaran matematika di dalam kelas adalah hasil kerjasama antara siswa dan guru. Keduanya adalah syarat yang saling memiliki relevansi satu sama lain yang pada akhirnya bermuara pada proses pembelajaran matematika yang menarik, menyenangkan dan disukai oleh siswa.

Exit mobile version