SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Semarang memperkuat koordinasi lintas sektoral guna memastikan stok hingga harga jual pangan menjelang Natal 2025 dan tahun baru 2026 (Nataru) aman, nyaman, dan kondusif.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengatakan pemerintah bersama jajaran akan terus memonitor bahan pokok penting (bapokting) khususnya di sejumlah pasar tradisional.
“Monitoring akan terus kami lakukan di seluruh pasar-pasar tradisional di Kabupaten Semarang, di mana hal ini bertujuan jangan sampai nanti ada bapokmas dan bapokting ini yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi saat Nataru 2025/2026,” ujar Ngesti usai rakor Ekuinda pada Kamis, 18 Desember 2025.
Namun hingga kini, kata Ngesti, belum ada bahan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan.
“Malah ada yang turun harganya, contoh harga cabai sekarang ini turun, dari harga posisi semula itu dikisaran Rp80 ribu lebih per kilogramnya, sekarang ini turun sekitar Rp63 ribu per kilogram,” terangnya.
Begitu pula harga daging ayam di pasaran mengalami penurunan harga menjadi sekitar Rp36 sampai Rp 37 ribu per kilogram.
“Dan yang tidak kalah penting, monitoring juga kami lakukan untuk ketersediaan stok bapokmas ini menjelang Nataru 2025/2026. Contoh dari Bulog di Kabupaten Semarang, ini baik dari beras, gula, dan lainnya ini stoknya aman hingga dua bulan kedepan,” jelasnya.
Kemudian stok LPG maupun BBM di Kabupaten Semarang terpantau aman, tidak ada kekosongan maupun kelangkaan.
Di sisi lain, Pemkab Semarang juga mengantisipasi potensi bencana mengingat saat ini memasuki musim penghujan. Pemerintah bersama pemangku kepentingan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Berdasarkan peringatan BMKG, selama libur Nataru diprediksi hujan dengan intensitas sedang ke tinggi di wilayah Kabupaten Semarang.
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Ulfa
































