PATI, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana tanah longsor yang berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan wilayah ini.
Kalakhar BPBD Pati Martinus Budi Prasetya menyebut kecamatan yang memiliki potensi tanah longsor paling tinggi yakni Kecamatan Gembong, Gunungwungkal, Tlogowungu, Cluwak, Sukolilo, dan Pucakwangi.
Ia meminta masyarakat untuk waspada mengingat kejadian tanah gerak pernah terjadi di Dukuh Morotoko, Kecamatan Pucakwanhi dan wilayah Kecamatan Kayen pada 2024 lalu. Saat itu, kata dia, masyarakat yang terdampak terpaksa harus berpindah tempat tinggal.
“Ini yang memang harus diwaspadai di musim-musim seperti ini,” katanya saat diwawancara di kantornya, Kamis, 18 Desember 2025.
Tidak hanya itu, dirinya juga mendorong masyarakat untuk membentuk kelompok pengurangan resiko bencana. Tujuannya untuk menjalin komunikasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana baik yang tinggal di hulu maupun hilir.
“Lewat forum yang kita bentuk, namanya Forum Pengurangan Risiko Bencana. Baik itu banjir bandang, bencana tanah gerak, itu saling komunikasi antar warga yang di atas dengan yang di bawah. Supaya mengurangi dampak atau risiko masyarakat yang memang berada di wilayah rendah,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan BPBD telah membentuk Desa Tangguh Bencana sebanyak 27 desa yang tersebar di Kecamatan Tambakromo, Dukuhseti dan lainnya. Sementara Masyarakat Tangguh Bencana terbentuk di sejumlah desa di Kecamatan Juwana.
Jurnalis: Lingkarnews Network
Editor: Sekar S
































