KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang memastikan kompleks makam keramat Nyai Pedelingan di Dusun Lonjong, Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa, masuk dalam trase pembangunan Tol Bawen–Jogja Seksi 6 dan harus dipindahkan.
Situs yang selama ini dianggap punden dan cikal bakal Dusun Lonjong itu menjadi salah satu dari empat kompleks pemakaman yang terdampak langsung proyek strategis nasional tersebut.
“Total ada empat kompleks pemakaman yang ada di Kecamatan Ambarawa yang harus segera dipindahkan karena terkena dampak pembangunan proyek Jalan Tol Bawen-Jogja,” kata Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin, Jumat, 14 November 2025.
Kompleks makam yang berada di perbukitan itu bukan hanya berisi makam warga, tetapi juga cungkup Punden Nyai Pedelingan, tokoh leluhur yang dihormati masyarakat sekitar. Pemindahan makam tersebut menjadi perhatian khusus masyarakat Lonjong karena statusnya sebagai situs keramat.
Menurut Zaenal, jumlah jenazah di seluruh kompleks yang terdampak mencapai ribuan dan memerlukan penanganan bertahap.
“Jumlah jenazah total ada sekitar 3.500-an jenazah, yang harus segera dipindahkan, namun untuk saat ini sebelum proses pemindahan jenazah-jenazah di kompleks makam itu dipindahkan, kami masih melakukan proses pendataan dari para ahli warisnya dahulu,” terangnya.
Pendataan itu akan menentukan lokasi pemindahan tiap jenazah, termasuk kemungkinan pemindahan ke luar Ambarawa jika ahli waris menghendaki.
“Di proses pendataan itu nanti kami pilih dulu, mana-mana yang mau dipindah dalam satu lokasi, atau lain lokasi. Karena kasusnya kan ada yang ahli warisnya tidak di lokasi Ambarawa misal, sudah pindah misalnya dan ingin membawa jenazah ke wilayahnya yang baru, ya tentu kami persilahkan dan kami fasilitasi,” tegas Zaenal.
Ia menambahkan bahwa pemerintah telah memulai identifikasi dan pengukuran area makam, sembari mencari lahan pengganti untuk relokasi.
“Prosesnya sudah mulai proses identifikasi, hingga sudah dilakukan proses pengukuran, tinggal nantinya kami mencari tanah atau lahan baru untuk memindahkan makam yang terkena imbas dari pembangunan proyek Tol Bawen-Jogja itu,” katanya.
Lurah Ngampin, Dwi Prapti Retnaningsih, membenarkan bahwa kompleks makam Nyai Pedelingan termasuk yang akan dipindahkan.
“Awalnya tidak hanya kompleks Makam Nyai Pedelingan saja yang terdampak, total awalnya ada tiga lokasi pemakaman yang terkena dampak pembangunan jalan tol ini. Namun karena setelah adanya pengukuran ulang, sekarang ada dua kompleks makam yang akan dipindah, yaitu makam di Lingkungan Seneng dan Lonjong ini,” imbuh dia.
Dwi menyebut total ada 530 makam yang harus direlokasi dari dua kompleks tersebut, termasuk punden Nyai Pedelingan. Warga berencana menggelar ritual adat saat proses pemindahan dilakukan sebagai bentuk penghormatan pada tokoh leluhur.
Sebagai langkah awal, setiap makam telah diberi nomor untuk memudahkan pendataan sambil menunggu ahli waris hadir dan melapor.
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Rosyid


































