JEPARA, Lingkarjateng.id – Proyek pembangunan pabrik pengolahan garam industri di Kabupaten Jepara resmi masuk radar delapan calon investor. Nilai investasi yang ditawarkan Pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencapai USD 5,51 juta atau setara Rp 89,09 miliar.
Kepala DPMPTSP Jepara, Arif Darmawan, menyebutkan bahwa minat investor terhadap proyek ini sangat kuat usai dipresentasikan pada ajang Central Java Business Forum (CJBF) pada Selasa, 4 November 2025.
“Proposal investasi pengolahan garam ini menjadi salah satu yang paling diminati. Ada delapan calon investor yang menyatakan tertarik,” ujar Arif Darmawan, Rabu, 12 November 2025.
Proyek berlokasi di Desa Bulakbaru, Kecamatan Kedung, Jepara, dengan luasan lahan 2.4997 hektare serta status kepemilikan masyarakat.
Disisi lain, Kabupaten Jepara memiliki lahan pengolahan garam industri seluas 720 Hektare dengan kapasitas produksi 50.000 ton per tahun.
Indikator kelayakan investasi menunjukkan proyek ini menarik secara finansial, dengan parameter yakni nilai investasi USD 5,51 juta (Rp 89,09 miliar), Internal Rate of Return (IRR) 17%, Net Present Value (NPV) USD 1,02 juta, dan masa pengembalian modal 5 tahun, skema BOT (Build Operate Transfer) swasta murni.
Arif menjelaskan bahwa nilai investasi tersebut sebanding dengan potensi Jepara yang memiliki tambak garam dengan kadar NaCl 97 persen dan kualitas memenuhi kebutuhan industri. Selain itu, pasar garam konsumsi premium dinilai potensial, dengan rentang harga pasar mulai dari Rp 2.400 hingga Rp 9.000 per kilogram, bahkan dapat lebih tinggi pada segmen retail.
“Dengan industrialisasi, garam Jepara tidak lagi dijual sebagai bahan baku. Ada nilai tambah yang kembali ke masyarakat,” tegasnya.
Setelah mengantongi minat investor di forum provinsi, ia mengungkapkan DPMPTSP Jepara akan melanjutkan presentasi proyek ke tingkat nasional dalam pertemuan investasi di Hotel Pullman Bandung pada Kamis, 13 November 2025.
“Kami akan melakukan penawaran di tingkat nasional dalam pertemuan investasi di Bandung,” tambah Arif.
Jurnalis: Ahmad Abror
Editor: Sekar S


































