PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Pekalongan mendukung metode pembinaan militer sebagai salah satu solusi menanamkan kedisiplinan pada anak-anak yang dinilai “nakal” atau kurang tertib.
Menurut Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf), menilai pendisiplinan lewat pembinaan militer mampu membentuk karakter, sopan santun, dan pola hidup teratur bagi generasi muda.
Selain itu, kata Wali Kota Aaf, pembinaan dengan metode semi-militer dapat menjadi alternatif positif dalam mendidik anak-anak yang sulit diatur atau kurang disiplin. Tak hanya militer, pembinaan juga bisa melalui paskibra atau pesantren, tergantung pilihan masing-masing orang tua atau anak.
“Pilihannya banyak, mereka bisa dididik di bawah militer, paskibra, atau bahkan pesantren. Pasti ada manfaat tersendiri. Pasti ada pengalaman atau ilmu, ada tata cara yang benar berkegiatan, sopan santun ke orang lain, bersikap ke orang tua, bahkan cara makan juga diajarkan di sana,” jelasnya, usai membuka kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba kepada Anggota Paskibraka Tahun 2024 Senin, 2 Juni 2025.
Wali Kota Aaf menambahkan, Kota Pekalongan memiliki fasilitas barak yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan disiplin bagi anak-anak. Ia menilai, pendekatan ini sejalan dengan semangat pembentukan karakter sebagaimana saat para kepala daerah pernah menjalani retreat demi penyatuan visi dan nilai.
“Pembinaan militer ini seperti waktu kepala daerah di-retreat dulu untuk menyatukan visi misi dan asta cita. Kalau adik-adik dibina untuk disiplin, bersikap sopan santun, dan memahami pergaulan atau hal yang harus dihindari supaya tak terjerumus ke hal negatif,” pungkasnya.
Jurnalis: Fahri Alakbar
Editor: Ulfa

































