BLORA, Lingkarjateng.id – Delapan anak di Kabupaten Blora dilaporkan tenggelam di Sungai Lusi, tepatnya di Kelurahan Beran, Kecamatan/Kabupaten Blora, Kamis pagi, 11 Desember 2025.
Kapolsek Blora, AKP Rustam, mengatakan setelah mendapatkan laporan langsung dilakukan pencarian di titik lokasi. Saat ini proses pencarian masih dilakukan. Tiga anak sudah ditemukan, sementara lima lainnya masih dalam pencarian di Sungai Lusi.
“Kami langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Alhamdulillah tiga anak berhasil ditemukan dalam kondisi sadar, meskipun masih mengalami trauma,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini masih dalam proses pencarian delapan santriwati dari Pondok Pesantren Al-Maun tersebut. Pihaknya juga masih menyelidiki kronologi para santriwati tersebut terseret arus Sungai Lusi.
“Ini masih kami dalami. Ketiga korban selamat belum bisa dimintai keterangan karena masih syok,” jelasnya.
AKP Rustam juga mengimbau warga Blora agar lebih waspada saat beraktivitas di area sungai, mengingat curah hujan tinggi beberapa hari terakhir membuat debit air meningkat.
“Untuk sementara hindari bermain di sungai. Volume air sedang tinggi dan berpotensi membahayakan,’ tegasnya.
Sementara itu, Adit, warga sekitar lokasi kejadian, mengatakan bahwa para santri awalnya berkunjung ke rumah gurunya yang berada tak jauh dari bantaran Sungai Lusi.
Menurutnya, warga kaget saat mendengar teriakan beberapa santri yang melihat rekannya terseret arus.
“Setelah itu warga langsung menuju sungai untuk membantu penyelamatan dan menghubungi pihak kepolisian,” tuturnya.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Sekar S
































