SALATIGA, Lingkarjateng.id – Empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Salatiga menghentikan operasional sejak Senin, 15 Desember 2025. Sebanyak 12.000 siswa pun tidak bisa menikmati menu program makan bergizi gratis (MBG).
Ketua Satgas MBG Kota Salatiga, Nina Agustin menyebut, keempat SPPG tersebut terpaksa berhenti beroperasi sementara karena dana operasional dari pemerintah pusat mengalami keterlambatan.
Keempat SPPG di Salatiga yang berhenti sementara yaitu, SPPG Dukuh, Kecamatan Sidomukti, SPPG Ledok, Kecamatan Argomulyo, SPPG Kecandran, Kecamatan Sidomukti, dan SPPG Turusan Kidul, Kecamatan Sidorejo.
“SPPG yang sementara berhenti beroperasi tidak hanya di Kota Salatiga saja. Namun, beberapa wilayah lain di Jawa Tengah juga ada beberapa SPPG yang saat ini berhenti beroperasi. Alasannya, karena belum ada pembayaran dari pemerintah pusat,” katanya, Kamis, 18 Desember 2025.
Menurutnya, pencairan dana operasional MBG dari pemerintah pusat mengalami keterlambatan lantaran ada sistem yang harus dibenahi.
Berdasarkan informasi dari tim Badan Gizi Nasional (BGN), lanjut Nina, diperkirakan sekitar tanggal 25 Desember 2025 pembayaran untuk SPPG akan diselesaikan.
“Kami berharap SPPG yang berhenti beroperasi tidak lama. Sebab berdampak bagi anak-anak penerima manfaat MBG,” ucapnya.
Nina menjelaskan bahwa SPPG terpaksa berhenti sementara karena sesuai ketentuan tidak diperbolehkan beroperasional dengan sistem utang terlebih dahulu atau dana talangan. Sehingga operasional SPPG bergantung pada dana pusat.
“Jadi yang berhenti tersebut hanya bisa menunggu pencairan dana dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Nina mengungkapkan, hingga saat ini masih ada ada tujuh SPPG yang beroperasi normal karena dana dari pemerintah pusat masih cair.
“Dari 11 SPPG yang ada di Salatiga, hanya ada empat SPPG yang sementara berhenti beroperasi,” pungkasnya.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Ulfa































