BLORA, Lingkarjateng.id – Kapala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, mengungkapkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang juga dikenal dengan istilah DTSEN mencapai 443.572 warga.
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora, total keseluruhan warganya yakni 901.621 jiwa.
“Hampir separo atau 50 persen masyarakat Blora masuk DTKS,” ujar Luluk, Kamis, 12 Juni 2025.
Disebutkan total angka DTKS itu, terdapat penerima bantuan iuran (PBI) sebanyak 390.945 warga, lalu penerima bantuan non tunai (BPNT) dari bulan April hingga Juni sebanyak 65.017 warga, terakhir program keluarga harapan sebanyak 40.502.
Lebih lanjut, Luluk berencana melakukan sinkronisasi DTKS dengan Data Terpadu Jawa Tengah (DT Jateng). Sehingga operator bisa menarik garis kemiskinan dari aplikasi.
“Kami (Dinsos P3A) berusaha sinkron dengan Dinsos provinsi,” ujarnya.
Menurutnya langkah sinkronisasi itu nantinya akan berkembang hingga pada pengaduan masyarakat, terhadap penerima bantuan sosial, yang belum tepat sasaran.
“Kita kan tidak bisa memantau di setiap desa. Kita minimal orang-orang yang mempunyai HP dapat melakukan pengaduan. Sehingga kontrol masyarakat terhadap bantuan sosial dapat tepat sasaran,” imbuhnya.
Lebih lanjut, selain pengaduan, pengajuan DTKS juga dapat dilakukan secara pribadi dari rumah. Sehingga masyarakat tidak lagi perlu datang ke Kantor Dinsos P3A Blora.
“Nanti ada foto tampak depan, tampak samping, dalam rumah, hingga kordinat lokasi juga dilampirkan. Nanti dari orang PKH akan melakukan verifikasi,” ujarnya.
“Ini masih perbaikan di Simnakis (Sistem informasi manajemen penanggulangan kemiskinan) kita,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, berbeda dengan data DTKS atau data acuan masyarakat miskin. Badan Pusat Stastistik Blora mencatat hingga bulan Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Blora mencapai 99,14 ribu orang.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Sekar S