DEMAK, Lingkarjateng.id – Bupati Demak, Esti’anah, turut hadir dalam kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, pada Selasa, 8 April 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Tengah, para ASN, kepala daerah se-Jawa Tengah, serta forkopimda kabupaten/kota.
Bupati Demak menilai kegiatan tersebut menjadi wadah silaturahmi serta mempererat komunikasi antara pemerintah provinsi dan seluruh kepala daerah di Jawa Tengah.
Selain itu, acara tersebut juga menjadi momen penting untuk mengevaluasi serta menyampaikan berbagai isu strategis daerah secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
“Ini menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak dalam menjaga koordinasi dan menjalin sinergi antardaerah demi terciptanya pelayanan publik yang lebih optimal di Jawa Tengah,” kata Eisti’anah.
Pada kesempatan itu, Eisti’anah juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak telah mengumpulkan dana hasil efisiensi anggaran sejumlah program kerja, termasuk perjalanan dinas, sekitar Rp 20 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk proyek normalisasi sungai guna mencegah banjir.
“Selain untuk normalisasi sungai, kami juga akan menggunakan dana hasil efisiensi tersebut untuk program infrastruktur untuk perbaikan jalan yang rusak,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa program efisiensi anggaran sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri dikhususkan untuk perjalanan dinas hingga 50 persen.
Efisiensi anggaran untuk perjalanan dinas tersebut, kata dia, sudah dilaksanakan, sehingga terkumpul dana sekitar Rp 20 miliar.
“Anggaran tersebut sudah masuk ke dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), sehingga nantinya program normalisasi sungai dan perbaikan jalan bisa dilaksanakan tahun ini,” ujarnya.
Sungai yang menjadi prioritas untuk dilakukan normalisasi, yakni sungai-sungai yang memang berpotensi membuat banjir, termasuk saluran irigasi.
Penggunaan anggaran dari program efisiensi tersebut, kata dia, juga disesuaikan dengan instruksi pemerintah dan SE Mendagri terdapat enam ketentuan.
“Kami juga sudah menentukan titik sungai yang menjadi sasaran program normalisasi sungai,” ujarnya.
Lokasinya, kata dia, untuk saat ini ditentukan di kawasan Sayung karena selama ini sering terjadi banjir maupun rob.
Ia menyebut Pemkab Demak juga sering kali mengadukan permasalahan banjir rob hingga berdampak pada Jalan Raya Sayung-Semarang kepada Gubernur Jateng agar ikut memberikan bantuan.
“Kami berkomitmen untuk memprioritaskan program normalisasi sungai dalam perencanaan pembangunan ke depan,” katanya.
“Hanya saja upaya normalisasi harus dilakukan secara terukur dan hati-hati, agar tidak menimbulkan dampak daerah lainnya karena saling terkait antar daerah,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam/Anta – Lingkarjateng.id)